sleman

Monumen Jogja Kembali Gelar Peringatan Peristiwa Jogja Kembali

Selasa, 17 Juni 2025 | 21:50 WIB
Para pemeran teater berjudul

KRjogja.com - SLEMAN - Monumen Jogja Kembali (Monjali) menggelar berbagai rangkaian acara peringatan Peristiwa Jogja Kembali sekaligus peringatan milad Jendral Soeharto yang ke 104. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (17/6/2025) berlokasi di Monjali.

Kegiatan ini merupakan acara tahunan memperingati kembalinya Yogyakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia setelah ditariknya tentara Belanda pada tanggal 29 Juni 1949.

Kepala Monjali, Yudi Pranowo mengatakan, dalam kegiatan ini ada berbagai rangkaian acara meliputi pementasan teater dengan judul "Tandu Ajaib", sarasehan mengenai Peristiwa Jogja Kembali serta pameran tunggal karya pelukis Hartono. Melalui berbagai acara tersebut menjadi suatu rangkaian yang memiliki makna nasionalisme dan seni budaya.

Baca Juga: Tanpa Pita Cukai Resmi, Bea Cukai Kudus Musnahkan Rokok Ilegal 10 Ton Senilai Rp 8,28 M

"Pada bulan ini, bertepatan juga dengan lahirnya Jendral Soeharto diadakan juga pameran buku dalam rangka milad Jendral Soeharto yang ke-104," kata Yudi.

"Melalui Peringatan Peristiwa Jogja Kembali diharapkan memberikan inspirasi bagi masyarakat luas, terutama untuk mempertebal rasa nasionalisme dan apresiasi terhadap perjuangan dan karya seni," lanjutnya.

Asisten 1 bidang pemerintahan dan kesra setda Sleman, Suparmono sangat mengapresiasi yayasan Monumen Jogja Kembali yang telah bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sleman atas terselenggaranya seminar, pertunjukan teater, pameran buku dan pameran tunggal Bapak Hartono untuk memperingati peristiwa Jogja Kembali.

Baca Juga: Indonesia Batal Menjadi Tuan Rumah WAG 2025

Suparmono menuturkan, Peristiwa Jogja Kembali merupakan peristiwa sejarah ditariknya tentara Belanda dari Ibu Kota Yogyakarta. Peristiwa Jogja Kembali sebagai peristiwa penting yang menandakan kembali berjalannya pemerintah di Ibukota Yogyakarta dan Indonesia telah sepenuhnya berhasil mempertahankan kemerdekaan dari Belanda.

"Dalam semangat itu pula, hari ini diadakan berbagai kegiatan yang tidak hanya memperkaya wawasan sejarah, tetapi juga memperkuat akar budaya bangsa. Kegiatan ini menjadi sebuah media komunikasi antara pelaku seni dan penikmat seni, bahkan menjadi ruang efektif, reflektif serta intelektual untuk menelaah kembali perjuangan bagi generasi muda," tuturnya.

Suparmono menambahkan, kegiatan ini juga menjadi media edukatif sekaligus apresiasi terhadap ekspresi dan dokumentasi sejarah dalam berbagi bentuk.

Baca Juga: Jean-Paul Van Gastel Pelatih Kepala PSIM, Ini Rekam Jejak Kariernya

"Saya berharap selain menggairahkan animo pemerhati seni juga dapat memperkenalkan Monjali menjadi lebih dekat pada masyarakat," tambahnya.(*-1)

 

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB