sleman

Kurun Waktu 2018 – 2028, Diperkirakan 20 Juta Orang Belajar Secara Online

Selasa, 1 Juli 2025 | 09:30 WIB
Ketua Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Informatika, Program Sarjana FTI UII Dr Nur Wijayaning R (istimewa)


KRJOGJA.com - Sleman - Belajar online kini menjadi tren di Indonesia. Menurut Statista, sejak 2018 hingga 2028 diperkirakan sebanyak 20 juta orang Indonesia belajar secara online. Fenomena ini didorong oleh kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang fleksibel dan akses yang lebih luas. Ketua Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Informatika, Program Sarjana FTI UII Dr Nur Wijayaning R kepada media, Senin (30/6).

Nur Wijayaning mengungkap hal tersebut saat mengenalkan program jarak jauh (PJJ) yang dikelola FTI UII terkait kemajuan teknologi dan infrastruktur internet memudahkan akses mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil. Materi pembelajaran di PJJ Informatika UII jelas Nur Wijayaning, disusun dalam bentuk modular yang bisa diakses kapan saja, bukan dirilis per pekan.

Dengan begitu, mahasiswa bebas memilih modul mana yang ingin dipelajari terlebih dahulu. “Sistem Single Sign-On (SSO) UII, yaitu satu akun untuk mengakses seluruh layanan UII, memudahkan akses ke layanan kampus, termasuk kelas daring dan perpustakaan digital,” tambahnya.

Baca Juga: Silaturahmi Panitia HUT Bantul ke-194, Idham Dorong Bantul Makin Maju

Diakui, dalam konteks kebutuhan fleksibilitas belajar online, sebagian platform masih menerapkan jalur linear. Dalam model ini mahasiswa harus mempelajari materi secara berurutan (bab 1 → bab 2 → bab 3). Hal ini mirip dengan seseorang yang meniti karir linear. Mulai dari posisi awal, naik pangkat secara berjenjang, hingga mencapai puncak sesuai tahapan yang sudah ditetapkan.
“Sebaliknya, Nonlinear Learning (pembelajaran linear) menyerupai karir nonlinear.” Tandas Nur.

Misalnya seorang profesional yang berpindah industri, mencoba peran di startup, lalu beralih menjadi konsultan tanpa terikat urutan karir yang kaku. Di platform online, mahasiswa memanfaatkan link (tautan) dan modularitas materi sehingga dapat memilih topik sesuai kebutuhan, mendalami materi lanjutan, atau kembali ke teori dasar. Pendekatan ini selaras dengan neuroplasticity, yaitu kemampuan otak menyesuaikan diri dengan informasi dari berbagai sumber secara bersamaan, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan tidak terpaku pada urutan sekuensial.

Meskipun bersifat nonlinear, kebutuhan akan struktur pembelajaran tetap tidak dapat diabaikan. Contoh ujar Nur Wijayaning, pendekatan heutagogi menetapkan sebagian materi sebagai ‘wajib’. Sementara sisanya diberikan fleksibilitas sesuai minat mahasiswa. Peran pengajar dalam model ini disebutnya meluas, tidak hanya berbagi materi, tetapi juga sebagai pemberdaya (empowerer), penunjuk arah (scout), pemberi dukungan (scaffolder), dan penilai (assessor).

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan Inklusif, Tim Peneliti UNY Dampingi Pesantren Susun Kurikulum untuk Santri Tunarungu

Semua dengan tujuan untuk memastikan mahasiswa dapat menjelajahi jalur nonlinear secara efektif dan terarah.
“Dengan demikian, pengajar tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga memberdayakan mahasiswa untuk mengeksplorasi jalur nonlinear yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan masing-masing,” jelasnya.

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa pembelajaran nonlinear hadir di berbagai konteks, baik di platform daring Massive Open Online Course (MOOC) maupun di ruang kelas yang menggunakan pendekatan berbasis proyek atau masalah.

“Di kelas, pembelajaran nonlinear diterapkan melalui Project-Based Learning (PjBL) dan Problem-Based Learning (PBL). Kedua pendekatan ini mendorong mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan aktif,” tambah Nur Wijayaning. Misalnya, mahasiswa mencari informasi dari berbagai sumber, merancang solusi untuk sebuah masalah, lalu terus-menerus meninjau kembali dan memperbaiki hasilnya. (Fsy)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB