sleman

Esti Wijayati Minta Guru Jadi Mentor Kreatif

Rabu, 6 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Wakil Ketua Komisis X DPR RI Maria Yohana Esti Wijayati, SH saat menyaksikan karya peserta Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi Bidang Seni Budaya di ruang pameran BBPPMPV Seni dan Budaya.

Krjogja.com - SLEMAN - Wakil Ketua Komisis X DPR RI Maria Yohana Esti Wijayati, SH meminta para guru vokasi bidang seni budaya siap menjadi mentor kreatif dan fasilitator di bidang seni. Disamping terus meningkatkan kompetensi keahlian seni dan budaya dengan sentuhan teknologi serta mampu menyiapkan siswa untuk berwirausaha di dunia kreatif.

Hal tersebut diungkapkan Esti Wijayati di depan para peserta Diklat Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi Bidang Seni Budaya di Auditorium Saraswati Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Rabu (6/8/2025). Hadir dalam kesempatan ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Dr Muhammad Hasbi SSos, M.Pd dan Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Masrukhan Budiyanto SH, MM.

Diklat Upskilling dan Reskilling angkatan kedua yang diselenggarakan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya itu diikuti 129 guru SMK Bidang Seni Budaya dari berbagai daerah. Diklat yang dibuka Esti Wijayati ini membuka 10 kelas, meliputi program keahlian/konsentrasi keahlian DKV (Teknik Grafika dan Videografi Periklanan), Animasi, Produksi dan Siaran Program Televisi, Produksi Film, Seni Tari, Kriya Kreatif Kayu dan Rotan, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Seni Lukis serta Seni Musik Pop.

Baca Juga: Ze Valente Antusias Hadapi Persebaya di Partai Perdana Super League, Ungkap Update Persiapan PSIM

Lebih lanut Esti menjelaskan, untuk tahun 2026, pihaknya berhasil mengupayakan anggaran Kemendikdasmen naik menjadi Rp 55 Triliun. “Kita memastikan ini sudah sesuai dengan mandatory spending 20% untuk pendidikan yang diamanatkan oleh UUD,” tandasnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan berat tantangan yang dihadapi oleh vokasi saat ini. “Tantangan vokasi saat ini luar biasa berat. Data BPS menunjukkan penyumbang tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah SMK, yaitu 9,01 %. Hal ini perlu kita kaji, apakah kurikulumnya harus ada perbaikan ataukah pengambilan keputusan terkait jurusan perlu kita reviu kembali,” ungkapnya.

Esti lebih lanjut menjelaskan bahwa kurikulum yang sudah dibangun pemerintah dengan melibatkan guru, tidak semata-mata hanya untuk memajukan sektor/bidang tersebut tetapi juga untuk melestarikan dan mengembangkan budaya.

“Saya dulu di SD diajarkan tentang macam-macam batik dan makna dari motifnya. Hingga saat ini, saya masih ingat contohnya batik kawung itu melambangkan kesucian, kemurnian. Ini yang mungkin saat ini orang sudah lupa. Guru harus membangun karakter anak bangsa kita dan melestarikan seni dan budaya kita,” terangnya.

Baca Juga: Menag Sebut FKUB Paling Tanggap, Cepat, dan Efektif Selesaikan Persoalan Keagamaan

Esti punya harapan besar pada para guru, yakni bukan hanya meng-upgrade diri dan mempelajari hal baru, tetapi bagaimana kekinian saat ini bisa diwujudkan dalam seni dan budaya. Esti meyakinkan bahwa Komisi X DPR RI akan mengawal dan mengerahkan berbagai upaya untuk membantu mewujudkan hal tersebut. Ia menyebutkan saat ini, sedang dibahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Pendidikan Nasional yang sebentar lagi akan segera selesai.

“Kami sedang membahasa RUU Sisdiknas dan sudah hampir jadi. Tahun ini dilakukan pembahasan bersama Eksekutif. Ini merupakan revisi dari UU No. 20 Tahun 2003 yang salah satunya memuat perlindungan hukum terhadap profesi guru,” jelasnya.

Mengakhiri sambutannya, Esti memberikan pesan semangat bagi para guru yang hadir. “Jangan menyerah karena keadaan. Tetaplah berjuang untuk kemajuan Indonesia,” tandasnya.

Sedangkan Sekretaris Ditjen Diksi PK da PLK, Muhammad Hasbi menyampaikan terima kasihnya kepada DPR RI yang telah membantu naiknya anggaran untuk Kemendikdasmen. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Komisi X DPR RI yang telah membantu memperjuangkan Kemendikdasmen sehingga kita bisa mendapatkan penambahan Pagu anggaran. Anggaran kita yang awalnya 33 Triliun bisa naik menjadi 55 Triliun,” ungkapnya.

Baca Juga: KA Bandara YIA Angkut 1,6 Juta Penumpang hingga Akhir Juli

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB