Krjogja.com - SLEMAN - Tim Penelitian SIKOMHATI (Literasi Komunikasi Hati) yang diketuai oleh Prof. Dr. Puji Lestari, M.Si., bekerjasama dengan Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) DIY dikepalai Rudy Prakanto,S.Pd,M.Eng kembali menggelar simulasi implementasi model literasi digital untuk pencegahan cyberbullying di sekolah SMART SCHOOL DIY. Kegiatan ini merupakan lokasi ketiga dari rangkaian simulasi, yang kali ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik, Yunan Helmi S., S.Pd., M.Pd., para guru BK Nur Rohman Septiawan W,S.Pd dkk, sekitar 144 siswa kelas XI dari empat kelas ikut dalam kegiatan tersebut. Tim peneliti SIKOMHATI UPN Veteran Yogyakarta Prof. Dr. Puji Lestari, Dra. Sri Isworo Ediningsih,MM, berkolaborasi dengan Dr. Agnes Indar Etikawati, Psikolog (dosen Universitas Sanata Darma Yogyakarta), Rudy Prakanto,S.Pd,M.Eng (Balai Tekkomdik DIY) dan segenap asisten peneliti.
Baca Juga: Prominent Awards 2025 Nobatkan PNM sebagai Lembaga Pembiayaan Perempuan Terbesar Dunia
Dari Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan DIY hadir Pengembang Teknologi Pendidikan Dini Nurul Insani,S.Tr.T, Ngatifudin Firdaus,S.Pd, Penata Layanan Operasioanal sekaligus pengembang aplikasi Sikomhati Erick Syafriatna,S.Kom dan Sulis Setiyaningsih, M.Ikom Pengelola Layanan Operasional Balai Tekkomdik DIY.
Prof. Dr. Puji Lestari Ketua tim hibah penelitian Terapan DRTPM tahun 2025 ini mengenalkan konsep dasar SIKOMHATI, yakni pendekatan literasi berbasis teori komunikasi hati yang dikembangkan untuk mengurangi perilaku bullying, baik dalam kehidupan nyata maupun di ranah digital. Konsep dalam komunikasi hati yaitu olah pikir (mengarahkan pikiran ke hal-hal positif), olah rasa (mengubah perasaan negate menjadi energi positif), kelola sampah hati (tidak menyimpan iri, benci, dendam, dan sejenisnya.
"Ada juga aspek simpati, (ikut merasakan apa yang orang lain rasakan), dan empati, agar tercipta damai dan bahagia (merasa nyaman. Penting sekali komunikasi hati yang penuh makna dalam menghindari konflik dan perilaku negatif di era digital terutama dalam bermedia sosial," ungkapnya dikutip, Minggu (7/9/2025).
Baca Juga: Rusak Ditabrak Truk, Gapura Batas Sukoharjo-Karanganyar Dirobohkan
Puji Lestari menjelaskan model komunikasi hati yang ditemukan, yaitu orang yang terbiasa melakukan olah pikir dan olah rasa ke arah positif, akan mengarahkan sikap positif. Sikap positif akan mengarahkan perilaku positif.
"Perilaku positif dengan perbuatan-perbuatan baik akan membentuk kebiasaan yang baik, selanjutnya kebiasaan yang baik akan mendatangkan Nasib yang baik. Sebaliknya pikiran dan perasaan yang cenderung negatif, akan mengarahkan sikap negatif. Sikap negatif akan mengarahkan perilaku negatif. Perilaku negatif dengan perbuatan-perbuatan yang buruk, akan membentuk kebiasaan buruk, selanjutnya kebiasaan buruk tersebut tidak disukai oleh orang lain dan biasanya berdampak pada nasib yang kurang menguntungkan," tambahnya.
Puji Lestari merupakan pencetus Teori Komunikasi hati yang sejak 2021 sampai 2025 menduduki TOP 5 Scientists UPN Veteran Yogyakarta versi AD Scientific Index, persisnya peringkat 2 di UPNVY, Peringkat 1 lImu sosial di FISIP dan FEB. Ia memberikan diskusi interaktif bersama siswa mengenai enam aspek teori komunikasi hati, di mana para siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam memahami konsep tersebut dan mengaitkannya dengan pengalaman sehari-hari di lingkungan pertemanan mereka.
Selanjutnya, Dr. Agnes Indar Etikawati, Psikolog, menyampaikan materi mengenai fenomena bullying dan cyberbullying di kalangan remaja. Diskusi berjalan aktif dan terbuka, di mana siswa menyampaikan pendapat mengenai berbagai persoalan sosial yang mereka hadapi, seperti kurangnya kepercayaan, kesulitan komunikasi, pengaruh kelompok atau “circle”, serta perbedaan pendapat.
Dalam momen tersebut diserahkan pula buku Komunikasi Hati oleh Prof. Puji dan tim kepada Kepala Sekolah dan PTP Balai Tekomdik. Drs. Wawan, S.Pd., selaku guru Bimbingan Konseling kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik, memberikan apresiasi atas pelaksanaan simulasi model literasi digital SIKOMHATI.
Menurutnya, penggunaan teknologi dalam pendekatan literasi digital komunikasi hati sangat membantu siswa untuk lebih mudah mengakses dan memahami materi, sekaligus memberikan kemudahan bagi guru BK dalam melakukan pemantauan dan pembinaan secara langsung. Ia berharap program ini dapat benar-benar diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan, serta konten bacaan yang tersedia di platform www.sikomhati.id dapat menjadi media pembelajaran yang menarik sekaligus bermanfaat bagi pengembangan karakter siswa.
Yunan Helmi S., S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik, menyambut baik kehadiran tim penelitian dan penerapan platform SIKOMHATI di lingkungan sekolah. Ia menilai bahwa platform ini tidak hanya mendukung peningkatan literasi siswa, tetapi juga dapat memperkuat hubungan antara siswa, guru, dan tenaga kependidikan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih harmonis.
"Kami juga mendorong agar dilakukan evaluasi efektivitas sistem secara berkala agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan berdampak positif dalam mengatasi perilaku negatif seperti bullying, baik secara langsung maupun melalui kesaksian para siswa," tandasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan teknis penggunaan web Sikomhati.id oleh anggota tim, Mas Eric ( Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan) di mana siswa diarahkan untuk mendaftar akun, membaca materi, serta mengisi assessment. Siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A membaca konten literasi, dan kelompok B mengisi asesmen untuk memahami tingkat pemahaman mereka terhadap topik yang disampaikan.
Kegiatan ditutup dengan semangat kolaborasi dan harapan besar bahwa literasi digital berbasis komunikasi hati dapat menjadi solusi preventif terhadap cyberbullying di lingkungan Pendidikan. Hal ini guna menyiapkan mental para siswa agar menerapkan komunikasi hati dalam kehidupam sehari-hari, termasuk kegiatan politik Bangsa Indonesia yang akhir-akhir ini diwarnai dengan ujaran kebencian di era digital, terutama di media sosial. (Fxh)