sleman

Pengabdian Dosen UJB Hadirkan Incinerator Ramah Lingkungan di Karangtanjung

Senin, 22 September 2025 | 21:20 WIB
Tim pengabdian UJB bersama warga di depan incinerator ramah lingkungan yang baru saja selesai dibangun. (Istimewa)

Krjogja.com - SLEMAN - Pengabdian dosen Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta membawa angin segar bagi warga Padukuhan Karangtanjung, Kalurahan Pandowoharjo, Sleman.

Melalui program pengabdian masyarakat, tim kampus tersebut membantu menghadirkan teknologi incinerator untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Nirmala Tanjung.

Baca Juga: Siap-siap! Banyumas Bakal Jadi Tuan Rumah Lomba MAPSI Jateng 2025, Bawor Santri Jadi Maskot

Ketua tim pengabdian, Sardi, ST., MT., menjelaskan, permasalahan sampah selalu aktual dan menjadi keprihatinan banyak pihak. Di Karangtanjung, warga telah berupaya mengelola sampah secara mandiri melalui TPS3R yang mereka peroleh dari hibah Kementerian Lingkungan Hidup sebagai apresiasi atas keberhasilan masuk nominasi Lomba Kampung Iklim kategori utama.

Meski demikian, pengelolaan sampah di TPS3R tersebut masih menghadapi berbagai kendala, terutama pada sisi teknologi. Menurut Sardi, pemusnahan sampah pasca-pemilahan masih menggunakan pembakar sederhana yang berpotensi mencemari lingkungan.

“Alat lama hanya mampu membakar sampah tanpa sistem pengendalian emisi maupun penanganan sisa abu,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Baca Juga: Panitia HUT ke-80 KR Bersama Baznas DIY Santuni 26 Anak Yatim Warga Sekitar Masjid Darussalam

Untuk mengatasi masalah itu, tim pengabdian Universitas Janabadra yang terdiri dari Sardi (ketua) bersama anggota Dr. Untoro Budi Surono, ST., M.Eng., dan Ir. Tresno Sumbodo, M.Si., merancang serta membangun incinerator berstandar teknis.

Program dari Tim PKM UJB ini didukung dana Hibah Pengabdian dari Kemdiktisaintek. "Alat ini dirancang agar pembakaran lebih sempurna sekaligus meminimalkan polusi," ujar Sardi.

Sardi, menjelaskan, incinerator tersebut terdiri dari lima bagian, yaitu ruang pengering, ruang pembakaran, ruang wet scrubber, ruang pembakar asap, dan cerobong emisi.

Sampah dikeringkan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang bakar. Udara dialirkan dengan exhaust fan untuk memastikan proses pembakaran optimal. Asap hasil pembakaran kemudian melewati ruang wet scrubber yang menyaring polutan dengan semprotan air, dilanjutkan ke ruang pembakar asap sebelum keluar melalui cerobong.

Abu sisa pembakaran ditampung di bawah ruang bakar untuk kemudian dimanfaatkan sebagai bahan pengisi pembuatan batako atau conblok. Air pencuci asap juga diolah melalui bak pengendapan dan filtrasi sebelum dialirkan ke saluran pembuangan, sehingga tidak mencemari lingkungan.

"Dengan rangkaian teknologi ini, permasalahan sampah di TPS3R Karangtanjung kini dapat ditangani lebih efektif dan ramah lingkungan," pungkas Sardi. (Dev)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB