Krjogja.com - SLEMAN - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta bersama Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) DIY menggelar kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan bertajuk “Literasi Keuangan Syariah Berbasis Masjid” di Masjid Sarimulyo, Selomartani, Kalasan, Minggu (26/10/2025).
Kegiatan ini diikuti para takmir, pengurus masjid, pemuda masjid, dan masyarakat sekitar dengan tujuan memperkuat peran masjid sebagai pusat edukasi dan pengelolaan ekonomi umat yang amanah, profesional dan berlandaskan prinsip syariah.
Dekan FEBI IIQ An Nur Yogyakarta, M. Arif Kurniawan, menjelaskan pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek manajerial, tetapi juga pemberdayaan ekonomi jamaah.
"Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban dan pemberdayaan ekonomi umat. Dengan tata kelola yang baik dan pemanfaatan teknologi, masjid dapat menjadi motor penguatan ekonomi jamaah," ungkapnya.
Peserta dibekali empat materi inti, meliputi tata kelola keuangan masjid yang transparan dan akuntabel, optimalisasi dana melalui zakat, infak, sedekah dan wakaf produktif. Selain itu ada pula materi digitalisasi keuangan masjid, serta peran masjid sebagai pusat literasi dan edukasi keuangan umat.
Baca Juga: Keluarga Besar Trah Sultan HB II Dukung Penuh Pengusulan HM Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
Ketua LAZISNU PWNU DIY, Mambaul Bahri, menegaskan pentingnya transformasi pengelolaan masjid di era modern. Masjid harus berkembang mengikuti kebutuhan umat.
"Pengelolaan dana yang transparan dan inovatif akan melahirkan kepercayaan, partisipasi, dan kemandirian ekonomi jamaah. Jika dana umat dikelola secara produktif dan didukung digitalisasi, masjid bisa menjadi pusat kemaslahatan ekonomi," ungkapnya.
Selain Arif dan Mambaul, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber Puji Solikhah (Ketua Prodi Ekonomi Syariah FEBI IIQ An Nur), Edo Segara Gustanto (Ketua Prodi Perbankan Syariah FEBI IIQ An Nur), serta praktisi manajemen LAZISNU DIY, Qisella Aisya Safira.
Edo Segara Gustanto yang juga menjabat sebagai Direktur LAZISNU PWNU DIY menambahkan peningkatan literasi keuangan syariah di tingkat masjid merupakan langkah strategis membangun kemandirian ekonomi umat.
"Umat harus semakin cerdas mengelola keuangannya sesuai nilai Islam. Literasi keuangan berbasis masjid ini diharapkan mendorong umat tidak hanya menunggu bantuan, tapi mampu menciptakan kemandirian," tandasnya. (Fxh)