Secara garis besar, kondisi jalan permukiman di Kabupaten Sleman berdasarkan hasil tinjauan lapangan langsung Qiyar, masih membutuhkan banyak perbaikan. Apalagi saat ini sudah masuk musim penghujan. Jadinya, banyak jalan rusak.
"Kami dari DPRD Sleman dalam penyusunan RAPBD 2026 akan memaksimalkan anggaran BKK yang diperuntukkan untuk pengaspalan jalan. Terutama di jalan dusun, jalan lingkungan dan jalan kelurahan," jelasnya.
Dirinya menambahkan, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan alokasi BKK untuk peningkatan pembangunan wilayah. Untuk mengaksesnya, dapat melalui padukuhan dan kalurahan. Nanti dirinya akan mengawal aspirasi dari masyarakat.
"Cara akses BKK, warga bisa menyampaikan aspirasi ke lembaga DPRD melalui kalurahan. Nantinya diinput SIPD Kalurahan dan datanya masuk ke Bappeda.
Nantinya kita usulkan dan suport agar anggarannya bisa digunakan untuk pengaspalan. Bisa lewat rencana kerja kalurahan. Fungsi dewan budgeting dan pengawasan, kami ikut mewujudkan misi bupati Sleman. Ini kita dorong agar program Pak Bupati sukses lima tahun ke depan," tambahnya.
Komisi B DPRD Sleman dikatakan Shodiqul untuk terus fokus menaikkan PAD dan ketika meningkat di 2026 bisa sampai Rp 2 trilyun menjadi dasar kembali untuk rakyat. "Kami fokus konsisten untuk membangun dan menyelesaikan jalan di Sleman agar perekonomian di Kabupaten Sleman terus tumbuh. Kami punya tugas surplus pangan salah satu penting penerangan dan jalan," tandasnya.
Selain mengecek pengaspalan jalan di Sidomoyo, pria berusia 43 tahun ini juga meninjau pembangunan saluran irigasi sekunder di Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan. Pembangunan itu merupakan bagian dari program reguler Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUKP) Sleman, yang bertujuan memperkuat infrastruktur pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurutnya, pembangunan irigasi menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah daerah menjaga ketersediaan air untuk lahan pertanian. Dengan adanya saluran irigasi sekunder tersebut, para petani di wilayah Seyegan diharapkan dapat mengoptimalkan hasil panen dan meningkatkan frekuensi tanam.
“Harapan kami, dengan adanya pembangunan irigasi ini, manfaatnya bagi para petani bisa maksimal dalam bercocok tanam dan panen. Saluran ini akan menyambung dari primer ke sekunder dan ke tersier, sehingga tidak ada air yang terbuang sia-sia,” ujar Shodiqul di sela peninjauan lapangan.
Saluran irigasi yang tengah dibangun memiliki panjang sekitar 100 meter, dan diproyeksikan mampu mengairi 3 hingga 4 hektar lahan pertanian di sekitar lokasi. Shodiqul menambahkan, dengan tersedianya fasilitas air yang lebih baik, petani berpeluang meningkatkan produksi dari dua kali menjadi tiga kali panen dalam setahun.
“Fasilitas irigasi ini diharapkan bisa membantu petani agar tidak kekurangan air, sehingga target panen meningkat bisa tercapai,” jelasnya.
Sekretaris DPC Gerindra Sleman ini menegaskan bahwa setiap program pembangunan yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terus berjalan. Bahkan dirinya memastikan pembangunan dilakukan sesuai spesifikasi dan diharapkan selesai dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan.
“Ini program reguler dari DPUKP, dan kami memastikan pengerjaannya berjalan baik, sesuai spek. Mudah-mudahan sebelum tutup tahun bisa selesai dan langsung dirasakan manfaatnya oleh petani,” tambahnya.
Lebih luas, Shodiqul mengungkapkan bahwa pembangunan jaringan irigasi di Sleman masih terus berproses. Dari total panjang irigasi tersier sekitar 7.170 kilometer, baru sekitar 60 persen yang terselesaikan. Pemerintah daerah menargetkan 40 persen sisanya dapat rampung dalam 1–2 tahun mendatang.
“Tujuan utamanya jelas, ketahanan pangan, surplus pangan, dan kedaulatan pangan di Sleman. Pembangunan dilakukan merata di seluruh wilayah dari Sleman Utara, Selatan, Barat, hingga Timur,” katanya.
Selain meninjau pembangunan di Margomulyo, Shodiqul juga menerima sejumlah aspirasi dari masyarakat terkait kebutuhan perbaikan dan pembangunan saluran irigasi serta gorong-gorong di berbagai wilayah, seperti Godean, Moyudan, Seyegan, dan Minggir.