Krjogja.com - SLEMAN - Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Kabupaten Sleman mendorong perempuan untuk semakin berperan dalam dunia wirausaha sebagai penggerak ekonomi daerah. Upaya itu diwujudkan melalui seminar bertema 'Women Entrepreneur' di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Sleman, Minggu (23/11/2025).
Ketua KPP DPRD Sleman, Nila Rifianti, mengatakan bahwa perempuan wirausaha memiliki kemampuan besar dalam menciptakan perubahan, baik bagi dirinya maupun masyarakat. "Perempuan yang menjalankan bisnis sendiri menunjukkan keberanian, keteguhan, dan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Baca Juga: Bupati Rober Buka Karanganyar Expo 2025, Ratusan UMKM Tampilkan Produk Unggulan
Acara seminar yang diikuti 200 peserta ini dibuka oleh Ketua DPRD Sleman Y Gustan Ganda. Seminar menghadirkan narasumber Anistria Febriani (Owner Gudeg Yu Djum Pusat) dan Agus Juliand (konten kreator kuliner), dipandu oleh moderator Dina Trinil.
Selain seminar, kegiatan juga diisi dengan perkenalan anggota KPP Sleman dan dimeriahkan dengan pembagian doorprize.
Nila menambahkan bahwa perempuan wirausaha umumnya memiliki visi, kreativitas, kemampuan mengambil risiko, serta ketangguhan. Ia menegaskan pentingnya memberikan edukasi yang tepat agar potensi tersebut dapat berkembang.
Baca Juga: Menata Gemolong ‘Kota Satelit’ di Sragen
"Dengan semangat dan keteguhan, perempuan wirausaha bisa mencapai kesuksesan dan memberi dampak positif bagi masyarakat," katanya.
Seminar ini bertujuan mendorong perempuan menjadi mandiri melalui usaha yang dapat dikembangkan, selain memberi pengetahuan dan keterampilan memulai bisnis, kegiatan juga membuka ruang kolaborasi bagi pelaku wirausaha perempuan.
Ketua DPRD Sleman Y Gustan Ganda menilai jumlah perempuan yang besar di Sleman merupakan potensi ekonomi yang harus diberdayakan. "Perempuan harus diberdayakan karena mereka bisa menjadi pionir pengusaha," ucapnya.
Gustan juga menyinggung pentingnya kesiapan menghadapi bonus demografi yang akan meningkatkan kebutuhan pangan, sandang, dan barang konsumsi. Ia menilai edukasi dan penguatan kapasitas perempuan perlu ditingkatkan.
"Salah satu kelemahan kita adalah kurangnya edukasi. Maka penguatan seperti hari ini menjadi langkah awal," tuturnya. (Dev)