sleman

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyerahkan bantuan bagi mahasiswa terdampak bencana sumatera (Istimewa )

KRJOGJA.com - SLEMAN - Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, Universitas Gadjah Mada membentuk Emergency Response Unit sebagai bentuk tanggung jawab institusional terhadap kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Pasca bencana, UGM segera memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak bencana melalui penggalangan dana bersama sivitas, mitra dan alumni. 

UGM mengakomodasi kebutuhan mahasiswa yang berasal dari wilayah terdampak. Tercatat ada 217 mahasiswa UGM yang terdampak bencana tersebut, terdiri 81 mahasiswa dari Aceh, 93 dari Sumatra Utara, dan 43 dari Sumatra Barat.

Selain melakukan pendataan mahasiswa yang terdampak, UGM memberikan bantuan serta pendampingan yang diperlukan. Dari hasil pendataan, kebutuhan bantuan mahasiswa terdampak cukup beragam, mulai dari keringanan UKT, bantuan biaya hidup harian, bantuan makan, paket sembako, bantuan biaya kos, hingga pendampingan konseling. Bahkan, beberapa mahasiswa berpotensi mengajukan cuti akademik akibat kondisi keluarga di daerah asal yang kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, maupun sumber penghasilan.

Baca Juga: Gandeng ALVA dan AIZEN, Grab Hadirkan Mobilitas Bersih dan Efisien Lewat Motor Listrik ALVA N3

Tidak hanya itu, UGM juga memberangkatkan tim relawan yang terdiri dari tim medis yang terdiri dari dari dokter spesialis lintas disiplin, perawat, apoteker, nutrisionis, dan sanitarian dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) dan RSA UGM ke lokasi terdampak bencana. Para relawan tersebut melakukan pendataan kebutuhan obat-obatan dan alat medis, serta berkoordinasi dengan rumah sakit setempat untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan secara optimal. 

Selama masa tanggap darurat ini, UGM sudah mengirim empat tim medis secara bergantian untuk memberikan bantuan kesehatan sekaligus memetakan kapasitas rumah sakit di Aceh.

Dari tim psikososial, UGM juga memberikan perhatian khusus pada pemulihan psikologis penyintas. Tim ini berperan melakukan pendampingan langsung di lokasi bencana dan telah mengirimkan sejumlah anggota untuk terlibat secara aktif. 

Baca Juga: Bukan Menahan Lapar, Ini Prinsip Diet Sehat untuk Mengontrol Berat Badan

Di samping itu, tim ini menyelenggarakan pelatihan pendampingan psikososial bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala, sebagai upaya memperkuat kapasitas pendampingan yang berkelanjutan di wilayah terdampak. Beberapa tim juga melakukan pengembangan teknologi terapan dengan memasang alat penjernih air bertenaga surya di puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Utara Utara serta pemasangan alat deteksi banjir dan tsunami di Aceh.

Terkait dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, UGM tengah menyusun rekomendasi yang dapat digunakan oleh pemerintah. Rekomendasi tersebut mencakup penyediaan hunian dan kawasan sementara, pemulihan ekonomi serta sosial budaya, hingga pembahasan aspek hukum dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Mengingat dampak bencana yang sangat luas dan masif, keberadaan hunian sementara sebelum transisi menuju hunian tetap menjadi kebutuhan yang sangat krusial.

Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., pada puncak peringatan Dies Natalis ini, Jumat (19/12), di Grha Sabha Pramana, menyampaikan ungkapan belasungkawa dan simpati mendalam atas musibah yang menimpa saudara-saudara di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. “Semoga keluarga terdampak senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan, pemulihan yang cepat, serta nantinya lebih kuat,” katanya.

Baca Juga: Akhir Tahun, Wisata DIY Hadapi Cuaca Ekstrem: DPRD Dorong Sinergi OPD

Dikatakan Rektor, UGM turut menjadi bagian dari gerakan solidaritas untuk membantu masyarakat yang terdampak musibah dengan mengirimkan bantuan ke lokasi bencana, UGM mengembangkan geoportal basis data, melakukan kajian eksisting bencana, menyusun sop dan mitigasi bencana, menyusun skenario rehabilitasi dan rekonstruksi, melakukan pendampingan psikososial, dan mengelola komunikasi publik terkait mitigasi bencana. Bahkan untuk memperkuat kontribusi kemanusiaan, UGM juga bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk alumni, filantropis, BRIN, dan pemerintah pusat.

“Berbagai inisiatif tersebut, saat ini diintegrasikan dengan langkah pemerintah pada masa tanggap darurat dan dalam penyusunan roadmap rehabilitasi-rekonstruksi yang dikoordinir oleh Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,”ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB