SEOUL, KRJOGJA.com - Setelah sukses di Jepang dan beberapa negara lain, kini Rustono mencoba peruntungannya di Korea Selatan. Ia tengah membangun kerajaan tempe di Negeri Kimchi.
Banyak diaspora yang sukses di luar negeri. Ada yang melambung dengan teknologi tinggi, juga mengembangkan budaya Indonesia.
Seperti disampaikan Minister Counsellor KBRI Seoul, Aji Surya, Selasa (11/7/2017), Rustono adalah sedikit contoh WNI yang masuk kategori terakhir. Ia ingin menguasai pasar tempe secara global.
Pria yang lama tinggal di Yogyakarta ini sudah lebih 10 tahun menekuni produksi tempe di desa tempat domisilinya dekat Kyoto, Jepang. Berguru dari beberapa pengrajin tempe di Jateng dan Yogyakarta, ia akhirnya menemukan formula tempe yang bisa membuat lidah internasional bergoyang.
Kini tempenya dipasarkan di hampir semua kota di Jepang. Total, omzetnya mencapai miliaran rupiah.
Sukses di Jepang, ia kemudian membuat dua "markas" tempe di dua benua lain. Satu di Meksiko untuk Amerika dan Prancis untuk Eropa. Dari sana ia makin merambah beberapa negara besar, seperti Austria, Hongaria, Polandia dan Kanada.
Pria beristri Tsuroko ini kini tengah menggandeng Jang Hongseok, pria Korea pencinta Indonesia, untuk membangun perusahaan tempe di Negeri Ginseng. Dalam kunjungan awal Juni ini, ia menyatakan bahwa Korea memiliki kemiripan budaya dengan Jepang, sehingga diyakini bisa menerima tempenya.
"Tempe saya sudah satu piring dengan makanan khas Jepang. Semoga nanti juga bersanding dengan kimchi dan bulgogi," selorohnya dengan mimik Jawa yang khas.