SETELAH lulus dari UGM dan berbekal nilai yang akhirnya membaik, I Made Andi Arsana kemudian bekerja di Unilever. Awalnya ia berpikir ingin menjadi dosen selepas kuliah, namun kesempatan itu tidak ada. Andi kemudian bekerja di Astra.
Ternyata takdir berkata lain, saat bekerja di Astra itulah lowongan menjadi dosen dibuka. Banyak orang yang mempertanyakan keputusannya yang aneh, lantaran perbedaan gaji yang cukup besar. Hal pertama yang ia lakukan adalah telfon bapak. Pertanyaan pertama dari ayahnya adalah gajinya berapa?
“Saya jawab hanya 1/7 dari gaji saya sekarang dan beliau menangis. Maka setelah saya tutup telfonnya saya berkata pada diri saya sendiri bahwa saya tidak akan jadi dosen karena melukai hati orangtua saya,†cerita beliau yang pernah menjadi penasihat Presiden Somalia tahun 2013 perihal batas maritim.
Baca Sebelumnya :
Andi Arsana, Dosen Favorit UGM yang Berasal dari Desa Buta Pendidikan
Andi Arsana, Dosen Favorit UGM yang Sempat Punya IP 1.2
Hal ini dipahami Andi sebagai kekhawatiran orangtua apakah Ia bisa hidup dengan gaji segitu karena saat itu sudah muncul niatan untuk menikah. Ayahnya ingin protes tapi tidak bisa mengatakan lantaran buta pendidikan. Namun dukungan orangtua yang tanpa henti akhirnya terbukti lagi.
“Beberapa hari kemudian bapak telfon kembali dan mengatakan setuju lantaran percaya saya sudah mempertimbangkan pilihan hidup saya,†ujarnya. Maka mendaftarlah Andi dan diterima. Saat itu memang diizinkan untuk lulusan S1 menjadi dosen.