YOGYA, KRJOGJA.com - Sebuah sepeda jenis federal dengan dua keranjang kain dan bendera tampak terparkir di depan balai RW di kawasan Ledok Code Kotabaru Yogyakarta Rabu (22/3/2017) sore. Ternyata, sepeda tersebut milik Syamsuddin, pria asal Indramayu yang tengah menjalankan misi keliling Indonesia untuk melestarikan dongeng juga keanekaragaman hayati tanah air.
Sebuah kotak berisi wayang buatan dari kertas berbentuk Badak Jawa, Orangutan, Pesut, Harimau Sumatera, Gajah, Bekantan, Beruang Madu dan beberapa tokoh lain yang semuanya telah diberinama kemudian dikeluarkan oleh pria yang pernah menjadi guru SD ini. Anak-anak mulai berdatangan dan tampak antusias mengikuti gerak gerik Syamsuddin saat mulai bercerita.
Kali ini ia menceritakan tentang Badak Jawa yang sudah hampir punah karena jumlahnya tinggal sedikit di kawasan Ujung Kulon. Ceritanya dibuat lucu dan atraktif yang kemudian membuat anak-anak bantaran Code sering tertawa terpingkal-pingkal.
Di tengah cerita, Syamsuddin menyelipkan pesan bagi anak-anak pinggiran sungai yang membelah Yogyakarta ini agar tak membiasakan buang sampah sembarangan karena dampaknya sangat buruk. "Kalau nanti buang sampahnya di sungai, menumpuk dan banjir kita tidak bisa main dan sekolah, jadi jangan buang sampah di sungai ya, untuk orang-orang dewasa juga ya kita harus berani mengingatkan," ungkap Syamsuddin seolah menyuarakan wayang Orangutannya.
Kepada wartawan usai mendongeng untuk anak-anak Code, Syamsuddin mengungkap alasannya berkeliling Indonesia menggunakan sepeda didasarkan pada keprihatinan mulai lunturnya budaya mendongeng di kalangan masyarakat. Padahal menurut dia, dongeng adalah sarana komunikasi dua arah antara orangtua dengan anak.
"Setelah saya berkeliling ternyata banyak pesan yang saya dapat yakni untuk konservasi alam termasuk tumbuhan dan hewannya seperti Badak saat saya ke Ujung Kulon dan Harimau Sumatera saat saya ke Jambi. Akhirnya saya mendongeng untuk mengajak masyarakat melestarikan alam, itu pesan yang saya bawa," ungkapnya.
Senin pekan depan, Syamsuddin berencana bersepeda menuju Solo untuk menemui ibunda Presiden Joko Widodo untuk mencari dukungan pesan konservasi dan pelestarian dongeng anak. "Mudah-mudahan bisa bertemu karena saat ini saya perlu sosok yang punya kemampuan jangkau besar agar masyarakat semakin sadar pentingnya melestarikan dongeng dan konservasi alam," lanjut pria yang mulai berleliling sejak 2016 lalu.
Setelah ke Sumatera, Jawa dan beberapa wilayah Kalimantan kini Syamsuddin berharap banyak pihak yang mendukung perjalanannya ke seluruh pulau di Indonesia agar bisa melihat secara langsung fakta di lapangan sebagai bahan menceritakan dalam dongeng. "Banyak sekali yang perlu saya eksplore dari Indonesia dan mudah-mudahan bisa terus hingga ke paling timur," pungkasnya. (Fxh)