Safrina Rovasita, Dianggap Gila Tapi Mampu Selesaikan S2

Photo Author
- Selasa, 21 Februari 2017 | 01:49 WIB

Lulus dengan rata-rata nilai 8,5 ternyata tidak membuat Nina dengan mudah diterima di SMP Negeri. Difabilitasnya jadi alasan. Beruntung kemudian ia diterima di SMP N 2 Depok. “Sebelum masuk saya ditanya sama Kepala Sekolah, bagaimana nanti kalau diejek sama teman-teman. Saya jawab, saya sudah biasa dihina.”

Masa SMP ini menjadi pengalaman yang paling berkesan bagi Nina. “Hari pertama sekolah ketika upacara kepala sekolah panggil saya untuk maju ke depan. Ini Safrina, teman kita yang difabel. Kalau mau ejek silahkan, dia sudah biasa. Justru karena kepala sekolah bilang begitu, tidak ada yang berani ejek saya,” papar Nina yang semasa SMP selalu masuk tiga besar.

Barulah dua tahun kemudian ia tahu bahwa kepala sekolahnya membuat peraturan, siapa yang mengejek atau menjauhi Nina akan diberi hukuman. Nina sempat tidak terima. Pikirnya, untuk apa hubungan pertemanan dipaksa. Akan tetapi lambat laun ia paham juga, kalau tidak dipaksa mungkin teman-temannya juga akan sulit terbiasa berteman dengannya. “Negara seharusnya  mencontoh kepala sekolah saya,” ujarnya. (Lintang Fajar N/Lucia Yuriko)

Safrina Rovasita : Meski Tiga Besar Terpandai, Tidak Lulus SMA

Safrina Rovasita : Difabel Juga Mampu Berorganisasi dan Tuntaskan S2

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB
X