Gregorius Bima Bathara, Puas Lahirkan Atlet Downhill Yogyakarta

Photo Author
- Senin, 9 Januari 2017 | 00:32 WIB

NAMA Gregorius Bima Bathara atau akrab disapa Tara, tak lagi asing di telinga pecinta olahraga sepeda ekstrim di wilayah DIY bahkan Indonesia. Pria yang kini tinggal di Jalan Kusumanegara ini memiliki dedikasi tinggi untuk mengembangkan olahraga downhill dan mencetak atlet muda berprestasi.

Kepada KRjogja.com ketika berbincang santai, pekan lalu Tara mengungkap ketertarikannya pada dunia balap sepeda ekstrim dimulai tahun 2004 lalu saat ia memutuskan kembali bermukim di Yogyakarta. Berasal dari 'trah' keluarga pembalap Soegijo, Tara menemukan keasyikan tersendiri pada dunia downhill yang terus ditekuni hingga kini.

"Di Indonesia mulai berkembang downhill dan ternyata di Yogyakarta cukup punya potensi, saya tertarik kemudian buat tim di bawah Elgato Indonesia dan ternyata jatuh cintanya berkembang terus sampai saat ini," ungkap pria 51 tahun.

Meskipun sebatas hobi, namun di dunia kepelatihan downhill, Tara masih aktif dan terhitung sudah menelurkan atlet-atlet berprestasi nasional. Nama-nama seperti Yavento Ditra Pranata, pembalap downhill andalan DIY, Khoiful Mukhib yang saat ini peringkat 1 nasional downhill serta Muhammad Abdul Hakim pembalap BMX DIY sempat merasakan tangan dingin Tara pada awal karier.

"Ditra Pranata dulu sampai yang mengajari menggunakan pedal cleat ya saya, benar-benar membangun dia dari 0 dan ada kepuasan luar biasa ketika melihat pembalap saya bisa sukses. Mungkin memang karena cinta jadi tidak harus memiliki, sudah bahagia melihat yang dicintai sukses," imbuhnya tersenyum.

Saat ini disela kesibukannya mengelola Jogja Art Foundry, Tara tetap aktif melatih anak-anak muda Yogyakarta yang memiliki minat di dunia balap sepeda ekstrim. "Saya melatih beberapa pembalap seperti Satria Wanjaya, Elneno, Sony Cakra dan Putra Pratama yang punya potensi, tetap rasanya asyik bisa menularkan pengalaman dan membentuk pembalap," lanjut ayah Margaretha Paramita Palupi dan Gregorius Bayu Pramudita ini.

Saat ini menurut Tara olahraga bersepeda ekstrim seperti downhill dan enduro berkembang dengan cukup baik di wilayah Yogyakarta. Terlebih ada beberapa opsi pilihan rute bersepeda yakni di Turgo dan Klangon yang berada di lereng Merapi.

"Kalau saya pribadi sebagai pecinta olahraga bersepeda ekstrim semakin banyak lagi yang suka dan apresiasi dengan olahraga ini dan bisa semakin popular. Banyak atlet berbakat muncul dari DIY dan bisa berprestasi," pungkas pria kelahiran 2 Desember 1965 ini. (Fx Harminanto)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB
X