Prof Danisworo Tolak Tawaran Unesco, Pilih Jadi Dosen (2)

Photo Author
- Rabu, 7 Desember 2016 | 01:17 WIB

MENJADI mahasiswa di luar negeri bukan hal yang mudah. Selain perbedaan bahasa dan budaya, Danisworo muda dituntut untuk berhemat.

Untuk mengobati rasa kangen terhadap keluarga dan Indonesia, Danisworo muda sering main ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk bertemu teman-teman atau sekadar makan gratis.”Lumayan untuk perbaikan gizi,” candanya.

Buah dari ketekunan membuatnya ditawari untuk bekerja di UNESCO namun beliau tolak. Alasannya ternyata sederhana. “Saya berangkat sebagai dosen maka harus pulang sebagai dosen,” ujarnya tersenyum.

Menjadi dosen telah menjadi panggilan hidupnya. Sebab makin banyak beliau memberi maka makin kaya. Seperti prinsip Mahatma Gandhi yaitu kebahagiaan terletak bukan pada apa yang diterima tapi pada apa yang diberi.

“Semakin saya banyak mengajar semakin saya hafal. Jika sudah hafal maka makin menguasai sehingga mudah untuk menambah materi dan saya jadi belajar lagi sebab kalau itu-itu saja jadi bosan. Belajar tidak ada endingya,” kekehnya.

Baca Juga : Kisah Profesor Danisworo Keliling Dunia Karena Geologi (1)

Hal lain yang meresahkan beliau adalah terbatasnya akses bagi peneliti untuk mengembangkan pengetahuannya. Fasilitas laboratorium masih sangat terbatas dan tentunya masalah dana yang sering menghambat para peneliti.

Beliau bercerita bahwa terkadang harus mengirim sampel ke laboratorium lain untuk diteliti, tapi saran beliau jangan sampai mengirim sampel keluar negeri karena risiko hilang atau rusak yang sangat tinggi. Permasalahan dana juga sangat menghambat, namun makin kesini, pemerintah semakin peduli pada penelitian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB
X