Pasienia, Agar Orang Sakit Tak Merasa Sendiri

Photo Author
- Rabu, 31 Agustus 2016 | 06:24 WIB

"Pernah ada salah satu pengguna yang datang ke sini (Gedung EDS UGM) hanya untuk berterimakasih kepada kami karena telah menciptakan 'Pasienia'," tutur Fadli seraya tersenyum mengingat memori itu. Pengguna tersebut adalah seorang mahasiswa berumur 20-21 tahun pengidap sakit jantung.

Setiap malam dirinya merasa sakit dengan jantungnya namun tidak berani bercerita kepada orangtua dan teman-teman. Di 'Pasienia', ia menemukan orang lain dengan penyakit yang sama dan tidak lagi merasa sendiri.

"Itu juga mengapa ada tombol 'support' agar pasien juga merasa ada orang di luar sana yang peduli dengan dirinya, meski tidak ada di dekatnya," kata calon dokter itu.

Fadli menceritakan pengalaman lain, ada juga pengguna 'Pasienia' yang mengidap kanker payudara stadium empat dan merasa hidupnya tidak akan lama. Meskipun pasien tersebut sedih, namun ia juga merupakan orang yang paling aktif untuk menyemangati pasien-pasien lain.

Pengguna 'Pasienia' memang tidak semuanya pasien yang mengidap penyakit, bisa saja dia adalah anak dari orangtua yang sakit atau bisa juga sebaliknya, orangtua dari anak yang sakit. Fadli sendiri memberikan segmentasi aplikasi ini bisa digunakan oleh masyarakat berumur 24-35 tahun. Hal ini terkait dengan keterbatasan orang lanjut usia untuk terus-menerus menggunakan gadget.

Hingga 2020, Fadli memiliki rencana, salah satunya bekerjasama dengan apotek-apotek. Dengan begitu, pasien yang ingin membeli obat dapat langsung menekan menu yang ada di 'Pasienia', membayar dengan e-money dan menunggu obatnya diantar.

"Rencana lain, semoga 'Pasienia' makin banyak diketahui orang, makin banyak juga membantu pasien dan bisa mengglobal," tutup Fadli yang menjadi mentor di Innovatice Academy, lembaga yang mendorong anak muda untuk masuk di dunia startup.

'Pasienia' sendiri termasuk startup atau perusahaan rintisan digital yang memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. Fadli sendiri meski seorang dokter memilih untuk mengabdikan kemampuannya dengan cara lain yaitu mengembangkan aplikasi Pasienia untuk semakin banyak membantu masyarakat. Fadli juga aktif di Gerakan 1000 Startup Digital yang mengajak dan mendampingi anak muda untuk menciptakan 1000 startup hingga tahun 2020. (MG-04)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB
X