sosok-pemikiran

Safrina Rovasita, Dianggap Gila Tapi Mampu Selesaikan S2

Selasa, 21 Februari 2017 | 01:49 WIB

SAFRINA Rovasita (31) pernah dianggap gila. Pernah pula dianggap memiliki keterbelakangan mental. Kondisi Nina -panggilan Safrina- yang tidak biasa membuat ia sering dihina, ditolak bersekolah, hingga sulit mendapatkan pekerjaan.

“Saya mengidap Cerebral Palsy,” cerita Nina kepada KRjogja.com dalam sebuah perbincangan sore hari di rumahnya, kawasan Minomartani Yogyakarta belum lama ini.

“Syaraf motorik saya terganggu sehingga gerak tubuh dan bicara saya berbeda,” tambahnya.

Berjalan dengan tertatih, bicara terbata dan sulit menggenggam barang. Tak jarang ia harus mengulangi ucapannya agar lawan  bicara paham. Pun begitu ia tidak hanya diam menerima keadaannya.

Ia tetap bekerja, melanjutkan kuliah ke S2 dan aktif di kegiatan kepenulisan serta sosial. Peraih She Can Award dan Liputan 6 Awards ini tumbuh menjadi pribadi yang pantang menyerah. Bagi Nina difabilitas bukan alasan untuk tidak berprestasi.

Berbagai pengalaman dihina dan direndahkan sudah pernah Ia terima. Pernah ada satu kejadian yang masih terkenang hingga kini. ”Dulu waktu kecil saya suka sepedaan. Suatu hari waktu mau lewat rumah teman, saya disuruh nunggu bapaknya masuk rumah dulu. Temenku bilang ‘Mbak-mbak tak ceritani. Jare bapak kamu tu gila’ tapi temanku itu nggak jauhin aku. Dari situ aku mikir kalau anak kecil lebih bisa menerima orang difabel. Mereka tidak terjebak judgment,” cerita Nina.

Dulu ketika Nina mulai bersekolah di SLB, ia hanya mendapat pelajaran membaca sederhana. “Ba-bi-bu-be-bo, lima tahun enggak ganti-ganti. Saya bosan,” wanita yang baru saja wisuda S2 ini kemudian meminta Ibunya untuk membelikan buku paket pelajaran. “Pokoknya saya mau belajar banyak hal seperti teman-teman yang lain.”

Mulai dari situ ia belajar keras hingga pada kelas lima dan enam SD ia diperbolehkan mengikuti ujian dengan standar soal sekolah umum. Nina  ingin masuk sekolah umum seperti kebanyakan orang.

Halaman:

Tags

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB