"MASYARAKAT cenderung melihat apa yang ada sekarang. Mereka tak memahami bahwa untuk menjadi seperti sekarang butuh proses panjang. Ada penderitaan, keringat bercucuran dan perjuangan yang keras," kata Minati Arta (31) owner The Crabbys.
The Crabbys merupakan restoran seafood dengan menu andalan kepiting. Namanya sangat dikenal para penikmat masakan ikan laut. Perjalanan bisnisnya meleset cepat. Dalam waktu 5 tahun punya 9 resto tersebar di Yogya, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Surabaya, Bali dan Semarang. Eloknya 9 restoran tersebut kepemilikan dan pengelolaannya langsung ditangani pengusaha muda yang akrab disapa Mimin ini.
Lima tahun silam, setelah Mimin menikah dengan Janu Ardi Tresnawan, Mimin berniat membantu mertuanya yang jualan ikan laut segar. "Dulu, mertua saya juragan ikan laut segar. Dalam perjalanan waktu, saat itu bapak mertua sakit. Kondisi usaha surut. Akhirnya ibu mertua hanya menjual ikan laut dengan mengambil dagangan dar itempat orang. Saya terpanggil ingin membantu memasarkan. Saya manfaatkan instagram untuk menawarkan ikan laut ke konsumen. Terutama jenis kerang," kenangnya.
Mimin menambahkan, hari pertama jualan, laku 2 kg kerang. Saat itu kerangnya kecil-kecil. Hari pertama laku 2 kg. Dia dapat keuntungan Rp 20 ribu. Keuntungan tersebut semua diaberikan ke ibu mertua. Hari kedua, jualan lagi.Omzet semakin bertambah, sampai kemudian Mimin dan mertua bikin kesepakan pembagian hasil. "Dulu kami jualan tanpa modal. Barang laku baru bayar ke pemilik ikan," ungkapnya.
Mimin semakin gencar promosi di instagram. Setiap hari permintaan tambah. Kemudian ada yang pesan dimasak. Mimin melayani meski capek. Ketika itu belum ada ojek online, sehinga semua pesanan dia dibantu saudara-sudara ipar yang mengurus.
Pesanan tak hanya dari seputaran Yogya. Ada pelanggan dari Solo dan Surabaya. Untuk pesanan luar kota, dikirim dengan jasa travel.
"Semula saya hanya ingin jadi supplier kepiting dan ikan laut. Tapi melihat antusiasnya konsumen pesan kepiting masak, membuat kami berpikir. Mengapa tidak buka rumah makan sekalian? Kemudian kami cari kontrakan tempat untuk mendirikan kedai kecil," ungkapnya.
Dapat kontrakan tempat di utara Pasar Kolombo Jalan Kaliurang Km 7. Tempatnya memang tidak di pinggir jalan utama. Namun karena nama The Crabbys sudah viral di instagram, meski tempatnya di dalam, tetap dicari. "Bahkan yang bikin kami terharu, konsumen rela antre menunggu ada meja kosong. Tak sedikit yang ikut memromosikan melalui postingan di akun instagram dan facebook. Pokoknya terharu banget. Tidak menyangka antusiasnya sebesar itu," tutur Mimin.
Uang untuk sewa tempat dan mendirikan kedai murni dari keuntungan jualan kepiting online. Mimin mengungkap, salah satu sebab mengapa bisnis kepitingnya viral, karena dia bisa menjual dengan harga paling murah dibanding tempat lain. Dia bisa jualan murah karena kulakan langsung dari sumber penghasil kepiting di Papua, Kalimantan, Semarang dan Demak.
Kedainya terus dibanjiri konsumen. Keuntungan yang diraub fantastis."Enam bulan buka kedai, bisa punya restoran ini. Tanah sewa 20 tahun.Bangunannya, supaya irit, kami kerjakan sendiri," lanjut Mimin ketika ditemui di restonya kawasan Pojok Tiyasan Condong Catur.
Sebuah resto yang sangat representatif di atasla han 1.200 meter persegi. Miminmengaku, dia dan Iyan, panggilan akrab suaminya, sama-sama berangkat dari nol. "Kami bertemu sama-sama dalam kondi sisusah. Kami kerja keras untuk menjalanihidup," kata bungsu dari 9 bersaudara yang sejak kecil sudah terbiasa cari duit sendiri dengan jualan es, makanan dan bahkan layang-layang.
***
LAHIR dari keluarga besar danmenjadi bungsu 9 bersaudara, menempatkan Minati Arta pada posisi tidak enak. Kemampuan yang dimiliki orang tua, praktis sudah banyak terkuras untuk membiayai kakak-kakaknya."Apalagi di saat saya butuh biaya, ayah meninggal. Saya harus hidup prihatin. Bisakuliah saja, saat itu sudah menjadi anugerah besar," kisahnya.