Krjogja.com - YOGYA - Berpulangnya maestro seni rupa Indonesia, pelukis senior Djoko Pekik membawa rasa duka mendalam bagi semua kalangan di DIY. Ungkapan duka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggal juga disampaikan Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sekaligus Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, Prof Dr H Djoko Pekik Irianto MKes AIFO.
Pria yang memiliki nama identik dengan sang maestro yang meninggal dunia di RS Panti Rapih Yogyakarta, Sabtu (12/8/2023) pukul 08.00 WIB tersebut mengaku sangat mengagumi pelukis yang salah satu karya terkenalnya berjudul Berburu Celeng ini. "Kami KONI DIY merasa kehilangan seorang seniman besar, pelukis besar, maestro Indonesia yang pagi tadi dipanggil Tuhan YME, semoga beliau ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Djoko Pekik Irianto mengaku, meski baru bertemu sekali pada awal tahun ini, namun dirinya menilai ada hubungan istimewa dengan sang maestro. Selain memiliki nama yang identik dan hanya berbeda karena ada imbuhan Irianto di nama belakangnya, keduanya berasal dari kabupaten yang sama, yakni Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. "Pak Djoko Pekik dari Wirosari, kalau saya dari Kecamatan Penawangan," jelasnya.
Baca Juga: Kick Off Herbalife Run 2023 Budayakan Hidup Sehat
Dengan adanya banyak kesamaan tersebut, sejak lama Djoko Pekik mengaku berkeinginan untuk bertemu dengan sang maestro. Hanya saja, karena kondisi sang maestro menurut keluarga sering sakit, maka kesempatan tersebut baru bisa didapat pada bulan Februari 2023 lalu.
"Kebetulan beberapa waktu lalu saya menyempatkan untuk silaturahmi ke ndalem beliau. Itu kalau nggak salah tempatnya tanggal 17 Februari tahun 2023 ini," jelasnya.
Dalam kenangan tersebut, Djoko Pekik mengatakan bahwa sang maestro seni rupa Indonesia ini banyak bercerita mengenai perjalanan hidup dan kenangan lama sebagai sesama warga asal Grobogan. "Saya sudah kenal sama beliau cukup lama, tapi sama sekali belum pernah ketemu dan saat tanggal 17 itu kami bertemu, kami ngobrol banyak hal dan bercerita kesana kemari," tuturnya.
Salah satu kenangan yang menurut Djoko Pekik sangat berkesan dalam pertemuan singkat tersebut adalah kala sang maestro memberikan sebuah buku album karya lukisannya.
Baca Juga: Cerita Pejuang TRIP, Bergerilya dan Mendorong Meriam Tanpa Sepatu
"Nah itulah saya mengenal Pak Djoko Pekik. Sekali lagi kami atas KONI DIY maupun atas nama pribadi, turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya maestro pelukis Pak Djoko Pekik, mudah-mudahan di tempatkan di sisi-Nya dan semoga keluarga besar yang tidak akan diberikan keikhlasan dan ketabahan," pungkasnya.(Hit)