"Pendapatan daerah yang terus meningkat, efeknya pada pos belanja yang akan semakin besar. Nah, pendapatan ini yang kita dorong agar terus naik namun pajak yang menjadi kewajiban warga juga tidak lantas semakin berat. Makanya, inovasi yang diciptakan," katanya.
Salah satu dukungan yang diberikannya ialah penerapan aplikasi elektronik pajak atau e-tax untuk hotel, parkir dan hiburan. Jenis pajak daerah tersebut mengedepankan self assesment sehingga rentan terjadi kebocoran. Dengan sistem e-tax, maka celah kebocoran bisa diantisipasi.
"Kita juga mendorong agar Pemkot terus kreatif dalam menggaet dana dari pusat seperti DAK. Hasilnya pembangunan Pasar Prawirotaman maupun gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) sepenuhnya dari DAK tanpa membebani keuangan daerah," urainya.
Oleh karena itu selama tiga periode menjadi anggota dewan, Rifki mampu menjalaninya dengan husnul khatimah serta tidak pernah terlibat maupun terseret persoalan yang mengarah pada tindakan koruptif.
Dengan modal 'bismillah' dan pengalamannya tersebut, kini dirinya berkontestasi untuk kursi DPRD DIY dari daerah pemilihan Kota Yogya. (*)