Krjogja.com - YOGYA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kampanye protein ikan untuk generasi emas bersama Kraton Yogyakarta di Sasana Hinggil Alun-alun Selatan Yogyakarta, Minggu (6/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan gerakan makan ikan atau gemar ikan.
Dalam kegiatan itu, KKP memberikan bantuan 5,5 ton ikan beku untuk para abdi dalem Kraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman, panti asuhan, pelajar, posyandu, karang taruna dan lainnya.
Para hadirin juga mendapatkan sashimi tuna dan kue songgo buwono yang telah diperkaya hidrolisat protein ikan (HPI) sehingga sehat dan bergizi.
Baca Juga: Turnamen Tenis Kagama Cup 2024 Diikuti Seratus Lebih Alumni UGM
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Dr Budi Sulistiyo MSc menuturkan, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan visi mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mengenali kemampuan gizi masyarakat Indonesia.
"Data BPS menyebutkan asupan protein masyarakat Indonesia baru 62 gram perkapita perhari, sementara negara maju sudah di atas 100 gram perkapita perhari. Kampanye ini dimaksudkan untuk menguatkan konsumsi ikan masyarakat kita sekaligus meningkatkan perdagangan ikan domestik," kata Budi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Penasihat Darma Wanita Persatuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (DWP KKP) Ernawati Trenggono.
Baca Juga: Manunggal Fair 2024 Resmi Ditutup, Bank BPD DIY Stand Terbaik
Tahun 2024 ditetapkan oleh KKP sebagai tahun tuna Indonesia yang difokuskan mempromosikan tuna Indonesia ke masyarakat dan dunia.
Kegiatan kampanye protein ikan dimeriahkan demo slicing tuna sashimi yang sebelumnya diawali pemotong ikan tuna utuh. Adapula bazar produk perikanan 40 UMKM dan demo masak menu berbahan baku ikan khas Kraton Yogyakarta.
Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh KPH Purbodiningrat mengatakan, meskipun Indonesia kaya hasil laut, namun masyarakatnya belum gemar makan ikan.
"Apabila kita ingin mencapai level sebagai bangsa yang berbudaya bahari, maka sejatinya dapat diawali dari meja makan, di mana ikan harus menjadi menu utama bangsa Indonesia," katanya.
Baca Juga: Pelatih Voli SMA N 1 Pundong Kantongi Sertifikat FIVB
Menurut Sultan, kampanye ini menjadi momentum untuk kembali menegaskan komitemen besar itu melalui program gerakan memasyarakatkan makan ikan atau gemar ikan.
Namun ada satu elemen penting yang perlu diperhatikan, yaitu strategi gastronomi hasil laut. Yaitu bukan sekedar kampanye makan ikan saja, tetapi juga bagaimana mengolah hasil laut dengan tepat agar nutrisinya tidak hilang.