Krjogja.com - YGGYA - Libur Lebaran panjang seperti saat ini ternyata efektivitasnya hanya di H+3 s/d H+6. Industri pariwisata DIY dirasa masih bagus tahun lalu.
Industri pariwisata tahun 2025 turun karena daya beli masyarakat juga tidak sebaik 2024. Sementara memasuki bulan Syawal bisnis Jasaboga/catering bergairah.
"Tidak sesuai ekspektasi, harapan rebound dari puasa periode namun pergerakan positive hanya di H+3 s/d H+6. H - s/d Hari H pun masih low sekali," ungkap Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardiyanto Setyo Adji kepada KR Rabu (9/4/2025).
Menurut Bobby yang paling terasa di industri akomodasi dan transportasi. "Destinasi kuliner dan UMKM masih sedikit terbantu pergerakan wisatawan secara mandiri dan yang tidak stay di Yogya pun masih juga mengunjungi destinasi dan menikmati kuliner," paparnya.
Baca Juga: Ribuan Pemudik Manfaatkan Posko Mudik ANTAM Bersama BUMN
Dari kondisi yang terjadi saat libur Lebaran menurut Bobby seharusnya menjadi reminder buat industri bahwa perubahan dan penyesuaian harga sebaiknya hanya dilakukan setelah Hari H.
"Karena competitor hotel sekarang sangat banyak termasuk homestay-homestay dan kampung, desa wisata yang relatif lebih penuh sesuai daya beli market yg turun," ungkapnya
Padahal, lanjut Bobby, kalau homestay-homestay tersebut secara revenue pajak mungkin tidak sesuai harapan Pemda maka perlu pengaturan dalam sebuah ekosistem yg lebih sehat.
"Agar nilai competitiveness nya juga positive dan melengkapi serta kontributive terhadap pemda sendiri," tandasnya.
Baca Juga: Negara Di ASEAN Pilih Jalur Negosiasi Dengan Amerika Serikat
Sementara Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) DIY Hj Sri Wahyuni Dewi SE MM menyatakan bahwa bulan Syawalan menjadi berkah bagi jasa boga (catering).
"Walau ada efisiensi di instansi pemerintahan, namun pesanan dari swasta, korporat, atau masyarakat masih cukup bagus," ungkapnya
Diakui anggota PPJI DIY yang biasanya mendapat pesanan dari instansi pemerintahan terkena imbasnya. "Namun dibandingkan di masa Covid-19 saat ini sudah jauh lebih baik," paparnya. (Vin)