Krjogja.com- YOGYA— Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, mencanangkan gerakan “Ayo Sinau Pancasila” dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar Minggu, 1 Juni 2025. Kegiatan ini dilangsungkan dalam upacara bendera yang khidmat di Taman Wijaya Brata, tempat peristirahatan terakhir Ki Hajar Dewantara, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai pendidikan dan kebangsaan.
Upacara dipimpin oleh Subagyo, Komandan Satgas Andika Wiratama DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, dan diikuti oleh jajaran pengurus DPC, anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Yogyakarta, PAC, serta seluruh kader dan Satgas partai.
Dalam amanat yang dibacakan pemimpin upacara, Eko Suwanto menekankan kembali pentingnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menyampaikan, Hari Lahir Pancasila merupakan momentum penting untuk membumikan semangat ideologis yang digali oleh Bung Karno dari bumi Indonesia.
“Pancasila adalah jawaban cerdas atas berbagai perbedaan. Ia menjamin keberagaman bangsa agar tetap terjaga dan menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia,” ujar Eko dalam pidatonya.
Baca Juga: Manfaatkan Momentum Peringatan Hari Lahir Pancasila, PDIP Kulonprogo Luncurkan Perpustakaan Digital
Eko Suwanto juga menyampaikan bahwa semangat Bung Karno dalam menggali nilai-nilai Pancasila harus terus dirawat dan ditanamkan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, ia menginisiasi program “Ayo Sinau Pancasila” sebagai wujud nyata gerakan pendidikan ideologi di berbagai lapisan, terutama di kalangan aparatur pemerintahan dan masyarakat umum.
Sebagai anggota DPRD DIY, Eko turut menjadi penggagas lahirnya Perda DIY No. 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Peraturan ini telah menginspirasi berbagai daerah lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa.
“Terima kasih kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Wakil Gubernur KGPAA Pakualam X, dan seluruh masyarakat yang telah mendukung lahirnya Perda ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Eko Suwanto Ajak Pengusaha Ikut Gotong Royong Berdayakan Masyarakat Yogyakarta
Menurut Eko, program Sinau Pancasila yang tertuang dalam Perda tersebut bukan hanya ditujukan kepada ASN, tetapi juga masyarakat luas. Hal ini penting agar penyelenggara pemerintahan tidak hanya memahami Pancasila sebagai dasar negara, tetapi juga menjadikannya sebagai pedoman dalam tindakan dan kebijakan sehari-hari.
“Pancasila adalah kompas moral kita di tengah arus globalisasi dan derasnya kemajuan teknologi. Ia harus menjadi bintang penuntun dalam membangun bangsa yang adil dan berdaulat,” tegas Eko.
Peringatan Hari Lahir Pancasila ini juga menjadi pengingat bagi seluruh kader PDI Perjuangan untuk menjadi pelopor dalam menyemai nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan keadilan sosial. Eko meyakini bahwa kader partai dari berbagai tingkatan—dari DPC, PAC, hingga anak ranting—adalah ujung tombak dalam meneruskan ajaran Bung Karno di medan juang masing-masing.
“Saya percaya bahwa seluruh pengurus dan kader PDI Perjuangan Kota Yogyakarta adalah pelopor dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat sekaligus penjaga semangat kebangsaan,” tuturnya.
Eko juga menyampaikan bahwa Hari Lahir Pancasila yang telah ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keppres No. 24 Tahun 2016 harus dimaknai lebih dari sekadar seremoni. Upacara, menurutnya, menjadi wahana pembelajaran dan penguatan kesadaran ideologis bagi seluruh warga negara.