Krjogja.com. YOGYA - Festival Literasi Jogja baru saja berjalan selama tiga hari, namun animo masyarakat masih belum turun juga. Acara yang diadakan dari tanggal 9—13 Juli 2025 ini masih ramai di hari ketiga.
Dalam lima hari itu ragam kegiatan dilaksanakan. Mulai dari talk show, bedah buku, musikalisasi puisi, lomba menggambar dan mewarnai, bahkan senam pun ada.
Berdasarkan pantauan wartawan KR di lokasi pada pagi menjelang siang, kisaran pukul 10 kurang, orang-orang masih berjalan-jalan di antara meja-meja berkaki rendah yang penuh deretan buku di atasnya. Beberapa membawa teman, pacar atau pasangan, lainnya berjalan seorang diri.
Jumlah mereka tak bisa dihitung dengan jari. Mereka berpencar dari satu meja ke meja lain. Dari satu koleksi buku penerbit, pindah ke koleksi penerbit yang lain.
Pengalaman mereka adalah hal yang penting untuk dibahas. Sebab merekalah yang menyalakan api literasi di Yogyakarta ini.
Baca Juga: Cegah Krisis Mangrove, Bestari Indonesia Gagas Literasi Lingkungan untuk Anak
"Bukunya yang lumayan banyak menjadi daya tarik tersendiri," ujar Surya, salah satu pengunjung yang diwawancarai ketika sedang mencari buku di lokasi. Ia mencari buku tentang wirausaha, terkait dengan pekerjaannya saat ini.
Salah satu pengalaman yang wah baginya tak lain adalah antusias dari pengunjung. Ia berkata, "bukan hanya dari orang tua tapi juga anak muda yang datang kesini."
Salah dua anak muda dari sekian muda mudi yang muncul, wartawan KR berhasil mewawancarai mereka. Mereka bernama Yanti dan Arlita.
Terkait kegiatan yang menarik ketika acara berlangsung, Arlita berkata bahwa koleksi buku yang lengkap adalah daya tarik tersendiri. "Jadi harus dateng. Wajib kesini," ujarnya.
Arlita juga mengatakan bahwa di daerahnya jarang ada festival seperti ini sehingga itu menjadi daya tariknya.
Temannya yang bernama Yanti berkata bahwa secara personal, kegiatan bedah buku dengan penulisnya adalah daya tarik baginya. "Jadi kita bisa belajar bareng-bareng, tanya bareng-bareng secara langsung juga," pungkasnya.
Koleksi buku yang lengkap, diluar hal-hal yang dibicarakan oleh narasumber-narasumber sebelumnya, juga menjadi daya tarik tersendiri. Terutama bagi orang yang memerlukan referensi.