Krjogja.com - YOGYA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur/PT SMI (Persero) melalui penandatanganan perjanjian line facility syariah berdasarkan prinsip Musyarakah Mutanaqishah untuk pembiayaan pengembangan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.
Acara penandatanganan berlangsung di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Pusat UGM, Rabu (29/10/2025), dan disahkan oleh Notaris Prof Dr Winahyu Erwiningsih SH MHum.
Baca Juga: Pelantikan Pengurus DPC FPPI Sleman 2025-2030, Wujudkan Perempuan Cerdas Mandiri dan Berprestasi
Rektor UGM, Prof Ova Emilia, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas layanan dan pendidikan di bidang kesehatan.
"UGM memiliki tanggung jawab menghasilkan SDM kesehatan yang unggul. Karena itu, kami harus memiliki rumah sakit berstandar tinggi, baik untuk pelayanan, pendidikan, maupun penelitian," ujarnya.
Prof Ova menambahkan, pembiayaan dari PT SMI ini akan digunakan untuk pengembangan bangsal dan pembangunan tower layanan unggulan, terutama untuk penanganan penyakit jantung dan kanker. "Kami juga sedang mencari sumber pembiayaan lain untuk pengembangan research unit di rumah sakit," imbuhnya.
Baca Juga: Para Badminton Internasional: Imran Berhasil Revans Atas Pramod Bhagat
Ia menilai skema pembiayaan ini menjadi model baru bagi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) untuk mencari sumber pendanaan secara mandiri. "Harapan kami, kerja sama ini menjadi peluang yang bisa diikuti oleh PTN-BH lain, terutama dalam mengembangkan rumah sakit pendidikan, SDM kesehatan, dan penelitian," kata Prof Ova.
Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, menyebut hari penandatanganan ini sebagai momentum bersejarah. "Kami menjadi pionir dalam pembiayaan PTN-BH di Indonesia, dan UGM menjadi pelopor kemandirian institusi pendidikan tinggi," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembiayaan berbasis syariah ini mendukung pengembangan RSA UGM sekaligus sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0, yang menempatkan sektor kesehatan sebagai prioritas nasional.
Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI, Sylvy J Gani, menjelaskan bahwa fasilitas pembiayaan syariah yang diberikan sebesar Rp 150 miliar akan digunakan untuk pembangunan gedung baru RSA UGM.
"Dengan fasilitas ini, kapasitas layanan rumah sakit akan meningkat menjadi 498 tempat tidur. Harapannya, RSA UGM dapat menjadi rumah sakit tipe A modern, pusat rujukan nasional, serta pusat pendidikan dan penelitian di bidang medis," ujarnya.
Direktur Utama RSA UGM, Dr Darwito, menyampaikan bahwa pembangunan gedung baru akan menambah sekitar 100 tempat tidur dan memperkuat posisi RSA UGM sebagai rumah sakit modern bertaraf internasional.
"Kami ingin RSA menjadi rumah sakit kelas A dengan fasilitas dan peralatan modern, agar mampu bersaing dengan rumah sakit pendidikan bertaraf internasional," ujarnya.