Muhammad Arif pun melihat usaha para peserta yang lolos tidak cukup sampai di ajang kompetisi saja, melainkan harus terus diasah agar lebih berkualitas: “Banyak hal yang bisa dikembangkan kedepannya dan menjadi suatu peluang untuk karir para finalis, bagaimana 15 tim yang hari ini sudah
berkumpul seminggu di bootcamp bisa kita hubungkan dengan teman-teman di APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), kemudian kita pasarkan kemampuan adik-adik ini agar bisa magang dan seterusnya”.
Bukan pengalaman pertama bagi SMK Kristen Petra Surabaya masuk sebagai finalis Olimpiade Jaringan MikroTik.
Tri Yulianto Nugroho, guru pendamping, turut membagikan cerita mengenai strategi menuju babak final ini: “Persiapannya memang lebih intens dari OJM tahun lalu, jadi yang membimbing bukan hanya saya tapi juga beberapa alumni. Karena setiap tahunnya di OJM pasti ada saja hal yang mengejutkan dan tidak bisa diprediksi.”
Tri Yulianto Nugroho juga berharap ke depannya OJM bisa menjaring lebih banyak lagi SMK di Indonesia untuk bisa belajar langsung dan mengukur kemampuan mereka di sini.
Selaras dengan tujuan diadakannya OJM sebagai ajang bergengsi yang secara konsisten melahirkan talenta-talenta unggul dan generasi muda yang berkualitas, siap bersaing, dan inovatif di industri jaringan nasional maupun global.
Pada akhirnya, Citraweb ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra dan pihak yang telah mendukung terlaksananya Olimpiade Jaringan MikroTik 2025.
Seluruh rangkaian Grand Final OJM 2025 bisa disaksikan ulang melalui kanal YouTube Mikrotik Indonesia. (*)