Krjogja.com - YOGYA - Momentum Milad Pangeran Diponegoro ke-240 diperingati dengan khusyuk di Pendopo Ndalem Yudhonegaran, Selasa (11/11/2025) malam. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono hadir secara langsung menyaksikan peringatan yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit refleksi 200 tahun Perang Jawa oleh dalang muda Ki Harlindar Mukti Prakoso.
Ratusan tamu undangan hadir memenuhi acara yang digagas oleh Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi) tersebut termasuk Danrem 072 Pamungkas, Kajati DIY juga tokoh seni budaya. Masyarakat juga diperkenankan menyaksikan secara gratis pagelaran wayang kulit yang menceritakan kisah perjalanan Pangeran Diponegoro tersebut.
Baca Juga: Laka Maut Kalijambe, Satu Tewas Tiga Luka-Luka, Jalur Tengkorak Kembali Memakan Korban
Dalam momen itu, diputar pula film AI Diponegoro Hero 200 Tahun Perang Jawa. Film tersebut dibuat dengan teknologi AI oleh anak-anak muda Indonesia dengan harapan mengenalkan lebih dekat sosok Diponegoro dengan generasi masa kini.
Ketua Patra Padi, Rahadi Saptata Abra mengatakan, Milad kali ini hadir paguyuban dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Ambon, Makassar, Magetan, Banyumas, Bogor dan berbagai daerah lain di Indonesia. Tahun ini dikatakan Abra spesial karena bebarengan dengan momentum 200 tahuk peringatan Perang Jawa.
"Tepat 11 November ini kami memperingati 240 tahun kelahiran Pangeran Diponegoro. Kami sangat bahagia karena sangat banyak yang hadir, termasuk Wamensos Agus Jabo. Patra Padi sendiri dibentuk untuk mempererat tali persaudaraan antar trah dan masyarakat juga mensyiarkan perjuangan Pangeran Diponegoro. Acara ini menjadi ruang kami syiar perjuangan Pangeran Diponegoro," ungkap Abra.
Baca Juga: Kemenbud Gelar 'Kirana Viramantra' di Yogyakarta Melangitkan Doa untuk Pahlawan Lewat Cahaya
Malam ini dikatakan Abra, sudah 18 kali wayang Diponegoro dipentaskan di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi indikasi keseriusan Patra Padi yang telah sampai turunan keenam untuk terus menggelorakan semangat yang dimiliki Pangeran Diponegoro kepada generasi penerus bangsa.
"Film AI Diponegoro Hero menjadi salah satu wujud mengenalkan lebih dekat pada generasi muda. Ini terpanjang untuk film AI saat ini, 35 menit. Kami mendukung selama cerita berdasarkan data primer yang ada. Kami juga suguhkan wayang kulit Diponegoro dengan lakon Perang Jawa dengan dalang muda menceritakan babad," tandas Abra.
Sementara Wamensos Agus Jabo Priyono, melempar apresiasi pada Patra Padi yang terus menggelar peringatan Milad Pangeran Diponegoro yang bebarengan pula dengan Hari Pahlawan. Menurut Agus Jabo, tali silaturahmi antara generasi muda dengan leluhurnya sangat penting terjalin, karena putusnya hugungan itulah yang dahulu dimanfaatkan kolonial Belanda.
"Milad 240 tahun Pangeran Diponegoro ini jadi momen menoleh ke belakang untuk menjadi cermin agar kehidupan masa kini dan masa depan menjadi kehidupan penuh harapan dan gilang gemilang," ungkapnya.
Agus Jabo juga menyebut pesan Presiden Prabowo yang selalu mengingatkan kekuatan baru yakni kaum serakah nomic. Kaum ini yang harus dimusuhi termasuk oleh trah Diponegoro di manapun berada.
"Imperialisme, bagaimana mereka merampok SDA untuk kemakmuran negara lain. Lalu oligarki, segelintir orang menguasai sumber daya negara kita. Ketiga adalah birokrat korup. Ini sama problemnya ketika Pangeran Diponegoro melawan kolonialisme Belanda. Hakikat kemerdekaan bangsa Indonesia harus kita wujudkan. Ini penting untuk kita enyahkan, serakah nomic," tegasnya.
Diponegoro memberikan contoh bagaimana berjuang mempertahankan jati diro bangsa. Diponegoro dikatakan Agus Jabo tak mau jati diri bangsa dihilangkan kolonial Belanda.