'Teladan' dari Kota Pelajar: Tanoto Foundation Mengasah 'Soft Skills' Mahasiswa Jogja ditengah Fenomena Banyak Sarjana Menganggur

Photo Author
- Minggu, 23 November 2025 | 20:57 WIB
Ilustrasi diskusi mahasiswa. (Foto dibuat dengan teknologi AI)
Ilustrasi diskusi mahasiswa. (Foto dibuat dengan teknologi AI)

Ia menambahkan, ketika data internal program menunjukkan alumni TELADAN lebih cepat terserap kerja dan memiliki pendapatan lebih baik, itu menunjukkan bahwa soft skills dapat diukur dan dikaitkan langsung dengan dampak ekonomi.

Momentum Kebijakan untuk Mengubah Ekosistem

Di tengah angka jutaan penganggur terdidik dan persaingan kerja yang kian rapat, kota pelajar seperti Yogyakarta berada di simpang jalan yang menentukan. Seluruh ekosistem pendidikan tinggi di kota ini ditantang untuk tidak berhenti pada transfer pengetahuan semata.

Kisah Muhammad Iqbal Amien, yang kini memasuki fase persiapan profesional, menunjukkan bagaimana intervensi yang serius di ranah soft skills—melalui program yang terstruktur—dapat mengubah cara mahasiswa memandang diri dan masa depannya. Daya tahan mental (grit) dan networking profesional yang ia dapatkan menjadi modal tak ternilai yang sulit dipenuhi oleh kurikulum kelas tradisional.

Di sisi lain, kolaborasi strategis antara Tanoto Foundation, kampus mitra, Bappenas, dan kementerian terkait membuka peluang agar pendekatan yang terbukti berhasil ini tidak hanya dirasakan segelintir penerima beasiswa, tetapi mengalir ke desain kurikulum nasional. Keterlibatan filantropi dalam perumusan kebijakan ini mempertegas bahwa pengembangan karakter telah menjadi isu strategis nasional.

Jika upaya sistematis yang didukung panduan nasional dan asesmen otentik tersebut sungguh dijalankan, kota pelajar seperti Yogyakarta bukan hanya akan melahirkan sarjana baru setiap tahun. Namun, yang lebih penting, kota ini akan menghasilkan barisan lulusan yang siap bekerja, mampu memimpin, dan tidak sekadar menjadi angka dalam statistik pengangguran. Tantangan besarnya kini adalah bagaimana perguruan tinggi bersedia membongkar kurikulum lamanya dan menyelaraskan setiap mata kuliah dengan tuntutan dunia kerja abad ke-21. (Git)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X