Jembatan Kewek Ditutup untuk Perbaikan, Akses ke Malioboro Berubah, Ini Detailnya

Photo Author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB
Jembatan Kewek mulai ditutup. (Harminanto)
Jembatan Kewek mulai ditutup. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Rekayasa lalu lintas resmi diberlakukan di kawasan Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta Rabu (10/12/2025). Musababnya, struktur jembatan berusia lebih dari seabad itu masuk fase kritis dan harus dilakukan perbaikan.

Para pengendara harus memutar rute melalui Kridosono untuk masuk menuju Malioboro. Dari Jalan Mangkubumi, kendaraan tak bisa langsung ke kanan di Kleringan karena arus jalan tersebut digunakan untuk kendaraan dari Jalan Mataram menuju Kotabaru.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Yuswanto Ardi, mengungkapkan pola pergerakan kendaraan berubah drastis saat ini. Kendaraan dari Jalan Margo Utomo yang biasanya bisa belok kanan ke Malioboro memang harus memutar melintasi Kridosono terlebih dahulu.

Baca Juga: Per Rabu 10 Desember 2025: Korban Banjir Sumatera 969 Orang Meninggal, 254 Hilang

"Simpang Gramedia dari Jalan Cik Di Tiro diperbolehkan ke kiri menuju arah timur apabila jalan yang menuju Kridosono mengalami kepadatan. Ada dua pintu masuk utama yang menuju Malioboro. Awalnya hanya Abu Bakar Ali, kini terbagi melalui area selatan," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang muncul karena rekayasa baru. Menurutnya, langkah rekayasa ini bukan pilihan mudah, tetapi wajib ditempuh demi keselamatan publik mengingat kondisi jembatan Kewek.

"Ini langkah diskresi yang harus dilakukan. Kami koordinasi hampir tiap hari untuk menyiapkan semua skenario. Satu dua hari ke depan akan ada perubahan perilaku masyarakat dalam memilih jalur. Kami prediksi akan ada peningkatan di Simpang Kridosono dan Galeria," tandasnya.

Baca Juga: Yogyakarta Jadi Destinasi Pilihan Utama Libur Wisatawan Domestik di Libur Akhir Tahun 2025

Agus memastikan pemerintah kota menyiapkan penyesuaian bertahap. Salah satunya evaluasi di Jalan Sudirman dan Jalan Bausasran yang diperkirakan menjadi simpul baru arus kendaraan menuju Malioboro.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti, mengungkapkan penutupan Jembatan Kewek perlu dilakukan karena kondisi Jembatan Kewek sudah sangat rawan. Ia menambahkan Dishub telah menambah APILL dan memasang rambu-rambu baru agar pengendara tidak salah arah.

"Kalau tidak ditutup, kami tidak bisa menjamin keselamatan pengguna jalan. Informasi dari PU menyebut jembatan ini sudah sangat kritis. Rekayasa ini akan kami evaluasi setiap hari, termasuk potensi penumpukan di Kridosono," jelasnya.

Baca Juga: Tetap Tenang, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti menambahkan penutupan Jembatan Kewek berhubungan langsung dengan rencana revitalisasi total Jembatan Kewek pada 2026. Jembatan berusia 100 tahun lebih itu sudah rusak dan tidak dapat kembali diperkuat menggunakan metode lama.

"Jembatan akan dibongkar total dan dibangun baru menggunakan APBN dengan anggaran sekitar Rp19 miliar. Proses review DED berlangsung Januari, tender hingga Maret, dan konstruksi ditarget mulai April 2026. Fasad baru masih dikonsultasikan dengan Dinas Kebudayaan karena berada di kawasan cagar budaya, meski bukan benda cagar budaya," ungkapnya. (Fxh)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

X