Danantara Dihantui Risiko Politisasi, Konflik Kepentingan, dan Krisis Operasional BUMN

Photo Author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 14:58 WIB
  RGD Nagara Institute dan AFU  berlangsung menarik dipandu Akbar Faizal.
RGD Nagara Institute dan AFU berlangsung menarik dipandu Akbar Faizal.

Juga Pergeseran Geopolitik yang kaitannya dengan Amerika dan Rusia, SWF dikhawatirkan jika Indonesia dikasih investasi, ternyata ikut BRICS, dan BRICS- nya itu pro Rusia, maka ada beberapa macam kendala. "Kondisi geopolitik jelas menghambat investasi luar, seperti yang terjadi pada beberapa proyek di Indonesia," paparnya.

Dalam resumenta Nagara Institute menegaskan, meskipun BPI Danantara memiliki peran strategis untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 - melalui optimalisasi aset, peningkatan investasi jangka panjang, dan diversifikasi ekonomi - tujuan tersebut tidak akan tercapai tanpa pengawasan dan tata kelola yang kuat.

Baca Juga: Sidang Sri Purnomo, JCW Sayangkan Dakwaan JPU Tak Cantumkan Peran Mantan Sekda Sleman Selaku Ketua Tim Penyaluran Hibah

Sebagai solusi, Nagara Institute merekomendasikan BP BUMN agar memaksimalkan pengaturan GCG, yang meliputi:
1. Pemilihan dan penunjukan direksi dan dewan komisaris yang qualified, bebas dari intervensi politik;
2. Dukungan penuh melalui kebijakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan kinerja anggaran;
3. Monitoring berkala dan supervisi tidak hanya melalui komisaris, tetapi juga dari BP Danantara dan BP BUMN;
4. Penerapan Sistem Reward And sistem reward and punishment yang jelas.
Kajian mendalam tersebut menjadi topik utama dalam RTD Nagara Institute-AFU yang harapannya menjadi tawaran ide dan gagasan yang akan diserahkan kepada Presiden dan pihak BPI Danantara. (Vin)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

X