yogyakarta

Jugangin Om: Kolaborasi Jugangan Kyai Peduli Sampah dan Pemuda LDII DIY

Selasa, 29 Agustus 2023 | 15:31 WIB
Penyerahan pacul kepada Ketua Pemuda LDII DIY H. Qomarudin, SE. (kiri depan) sebagai simbol amal saleh untuk memulai membuat jugangan oleh Ketua DPW LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. (LDII DIY)

Krjogja.com - Yogya - Permasalahan darurat sampah saat ini memerlukan solusi mendesak. Dalam rangka bersinergi dengan program pembangunan Pemda DIY, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY melalui Kyai Peduli Sampah kini menggandeng pemuda untuk mengambil aksi nyata 'Jugangan Ing Omah' alias Jugangin Om pada skala terkecil masyarakat, yakni rumah tangga jamaah.

Upaya ini sebagai amal saleh (ibadah kebajikan) yang murah, sederhana dan membumi. Prinsip pentingnya adalah memisahkan sampah organik dan anorganik mulai dari rumah tangga jamaah secara mandiri dan terdidik. Sampah organik seperti daun, sampah dapur dan sejenisnya jangan sampai dibuang keluar rumah, apalagi dibakar. Dengan demikian, volume sampah dapat berkurang minimal 30% sebagaimana harapan Gubernur DIY beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Diskopumdag Sukoharjo Pantau Stok dan Harga Pokok Pangan

Amal saleh “Jugangan Ing Omah (Jugangin Om)” diresmikan dalam Rapat Kerja Pemuda LDII DIY di Pondok Pesantren Baitussalam, Mantrijeron, Yogyakarta pada Minggu (27/8). Menurut Ketua DPW LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. program ini merupakan wujud nyata komitmen LDII DIY dan Pemuda LDII DIY dalam menanggulangi darurat sampah di Yogyakarta. Secara simbolis, Atus menyerahkan cangkul dan tempat sampah yang melambangkan alat untuk membuat jugangan, sedangkan tempat sampah menjadi wadah sampah anorganik.

“Kami serahkan pacul kepada Pemuda LDII DIY sebagai simbol amal saleh untuk memulai membuat jugangan,” tegas Atus yang banyak belajar urusan persampahan di Jepang saat menempuh S2 dan S3. Atus meminta pula agar foto jugangannya diviralkan di Instagram dan medsos lainnya dengan hastaq #juganganingomah #programkampungiklim #jogjadaruratsampah, serta disertai nama lokasi jugangannya.

Program "Jugangan Ing Omah" ini sebagai tindak lanjut amal saleh Kyai Peduli Sampah dan Dai Program Kampung Iklim (ProKlim) yang sudah diluncurkan sebelumnya. Doa restu dan dukungan pun alhamdulillaah datang dari Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Ketua Komisi Dakwah MUI DIY, Kanwil Kemenag DIY, Kapus P3 Ekoregion Jawa, Fakultas Kehutanan UGM, Kapolda DIY, dll. Menurut Atus yang pernah aktif sebagai Dewan Shuura Muslim Student Association in Japan (MSAJ) 2012 ini, Jepang memang tidak menggencarkan “Jugangan Ing Omah”, namun mereka sukses membuang sampah berdasarkan kalender sampah yang ketat serta fasilitas olah sampah pemerintah daerah yang sangat modern dan tidak mencemari.

Baca Juga: Amerika Kirim 685 Prajurit Marinir Latihan Gabungan Super Garuda Shield

“Sudah waktunya kini kita nguri-nguri kembali jugangan yang dulu menjadi andalan simbah-simbah kita. Dahulu sampahnya hanya organik. Makanan dan tempatnya pun organik. Saat ini, plastik, botol, kacanya banyak sekali. Untuk itu, kita memerlukan restorasi jugangan dan edukasi pilah pilih sampah bagi rumah tangga jamaah,” ujar Atus yang aktif mendampingi beberapa calon Kampung ProKlim di DIY.

Timbunan sampah yang tak terkendali di jalanan dan sungai telah mencapai titik kritis, serta mengancam keseimbangan dan kebersihan lingkungan. LDII DIY memandang bahwa tindakan nyata dan kolaboratif adalah solusi mendesak.

“Jugangan Ing Omah (Jugangin Om)” mengajak Masyarakat untuk membuat lubang penimbunan sampah organik di rumahnya masing-masing. Mulai awal tahun ini LDII DIY sudah menginisiasi “Jugangan Ing Omah” di calon Kampung Proklim Sangurejo, Sleman dan program “Dari Sampah Jadi Jariah” mulai dari Bantul sejak tahun 2022.

Baca Juga: Eureka AI - Google Cloud Layani Analisis Telekomunikasi

Seluruh lapisan Masyarakat Yogyakarta, dari pemuda hingga manula diajak untuk bersatu padu dalam menjalankan program-program ini. Dengan sinergi yang kuat dan semangat berbagi inilah LDII DIY berkomitmen senantiasa membangun masa depan Yogyakarta yang semakin bersih, hijau, sehat, dan lestari. (*)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB