yogyakarta

Dulu Ibadah di Langgar Tua, Warga Pathuk Bakal Punya Masjid Baru Dua Lantai

Kamis, 21 September 2023 | 12:50 WIB
Peletakan batu pertama pembangunan masjid Nurul Hidayah di kawasan Pathuk Yogyakarta. (Foto: Harminanto)

 


KRjogja.com - YOGYA - Tahun 1958 di Kampung Pathuk (Pathook) Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan, berdirilah sebuah Langgar (Mushola) yang dikenal oleh masyarakat sebagai Langgar Mbah Hanad. Ia merupakan pemilik yang juga seorang tokoh masyarakat di kawasan tersebut.

Luas bangunan langgar relatif kecil hanya sekitar 7x7 meter persegi namun sudah bisa menampung kegiatan peribadatan umat Islam pada masa itu. Seiring berjalannya waktu perkembangan dan kesadaran beragama di kampung Pathuk mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga harus diadakan perluasan tempat ibadah tersebut.

Pada tahun 1978 fungsi Langgar diubah menjadi Masjid dan diberi nama Nurul Hidayah, dengan menambah luas bangunan menjadi 110 meter persegi. Bangunan saat itu dibuat semi permanen dari wakaf Hj Bandiyah Hanad.

Baca Juga: Targetkan 51.000 Pengunjung, Vredeburg Fair 2023 Buka Sampai Malam

HM Yuslie Harun sesepuh takmir Masjid Nurul Hidayah mengatakan posisi masjid yang berada di kawasan toko pusat oleh-oleh khas Yogyakarta yakni Bakpia dan berdekatan dengan Pasar Pathuk, menjadi magnet penarik tersendiri bagi jamaah. Biasanya para wisatawan menuju ke masjid tersebut apabila mencari tempat ibadah dan toilet.

"Ini mengapa Masjid Nurul Hidayah tidak hanya untuk masyarakat kampung Pathuk saja tetapi juga para wisatawan yang belanja oleh - oleh Bakpia. Jumlah jamaah terus bertambah sehingga masjid perlu adanya perluasan. Kemudian keluarga Hj Bandiyah Hanad mewakafkan lagi sebidang tanah plus bangunan seluas 140 meter persegi untuk memberi fasilitas umat Islam di Kampung Pathuk dan para wisatawan," ungkap HM Yuslie Harun dalam peletakam batu pertama pembangunan kembali masjid, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga: Meski Berhasil Dipadamkan, Hutan Pinus dan Kopi Perhutani Ludes Terbakar

Sejak tahun 2022, Panitia Pembangunan mempersiapkan perencanaan termasuk terkait skema pendanaan dibantu LPM Fakultas Teknik UTY di bawah pengawasan Cinthyaningtyas Meytasari, ST., MT., IAI, bidang desain gambar. Masjid nantinya akan membutuhkan anggaran Rp 2,157 miliar yang didapatkan dari gotong royong warga dan sumbangan berbagai pihak.

"Kami masih punya kekurangan sekitar Rp 1,7 miliar untuk pembangunan, harapannya ada dermawan yang kemudian ikut membantu melalui infaq, sodaqah Zakat Mal dan lain sebagainya," sambung Ketua Panitia pembangunan masjid Nurul Hidayah, Priyo Arief.

Baca Juga: Teror Mencekam Terasa di Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul

Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana yang melaksanakan peletakam batu pertama mengharapkan agar masjid tersebut benar-benar dibangun atas dasar takwa dan gotong royong sehingga membawa keberkahan untuk seluruh masyarakat. Huda berharap agar pembangunan bisa dimudahkan sehingga nantinya dimanfaatkan dengan baik oleh warga.

"Masjid ini dibangun dengan gotong royong, harapannya bisa menjadi masjid megah secara fisik maupun isi di dalamnya. Ini masjid diinisiasi warga, kami berdoa agar masjid segera selesai. Takwa dan gotong-royong menjadi modal utama dalam pembangunan ini, juga semoga bermanfaat untuk warga dan wisatawan yang kebetulan berkunjung di sekitar Pathuk ini," pungkasnya. (Fxh)

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB