yogyakarta

Unjaya dan IST Akprind Luncurkan Program Kosabangsa 2023

Minggu, 12 November 2023 | 09:30 WIB
Serah Terima TTG Unjaya dan IST Akprind kepada Mitra Program Kosabangsa Banjararum (istimewa)

KRjogja.com - YOGYA - Tim Kosabangsa Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (UNJAYA) berkolaborasi Tim Pengabdi dari Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) tahun 2023. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kelurahan Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.

Kosabangsa ini merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.

Tim pelaksana UNJAYA diketuai Aris Wahyu Murdiyanto, S.Kom., M.Cs., beranggotakan Ahmad Hanafi, S.T., M.Eng dan Ibnu Abdul Rosid, S.T., M.Sc. Sedang dari IST AKPRIND sebagai tim pendamping diketuai Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., Ir. Purnawan, S.T., M.Eng., IPM., C.WS. dan Ellyawan Setyo Arbintarso, S.T., M.Sc., Ph.D.

Kedua tim mengusung tema pemberdayaan masyarakat dalam bidang ketahanan pangan melalui teknologi pendukung smart-village dan tekno ekologi untuk ketahanan pangan. Kegiatan program Kosabangsa ini dilaksanakan selama 4 bulan dengan tiga mitra sasaran, yaitu Kelompok Tani Ngudi Makmur, Pokdarwis Arum Jaya dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi.

Ketua tim pelaksana Kosabangsa, Aris Wahyu Murdiyanto mengatakan, aktivitas pertama dilakukan Kelompok Tani Ngudi Makmur dan Pokdarwis Arum Jaya dengan mengimplementasi sistem penyediaan air tadah hujan untuk kebutuhan pengairan perkebunan dan juga pemenuhan kebutuhan air pada fasilitas wisata di Punthuk Ngepoh yang dikelola Pokdarwis. Sistem ini disebut menggunakan teknologi tadah hujan yang dimiliki oleh IST AKPRIND sebagai tim pendamping. “Diharapkan dengan menggunakan teknologi yang berbasis energi terbarukan seperti teknologi tadah hujan ini akan memberikan solusi energi yang berkelanjutan bagi masyarakat di Banjararum”, lanjut Aris. Selain itu, kelompok ini juga menerima Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa
Mesin Pelet Pakan Lele dan Mesin Pengaduk Kompos.

Aktivitas kedua dilakukan oleh KWT, yaitu pengolahan hasil perkebunan singkong menjadi keripik singkong. Proses pengolahan dan produksi ini menggunakan TTG mesin pengiris 3 in 1. TTG ini selain mampu mengiris singkong juga bisa digunakan untuk mengiris bawang dan kelapa. TTG lainnya yang diterapkan pada kelompok ini adalah sebuah alat pengemas keripik singkong yang disebut continuous band sealer yang mampu mengemas produk makanan secara aman karena telah lolos uji SNI dan mampu digunakan untuk sealing wadah beragam bentuk. Selain itu, produk laboratorium teknik mesin IST AKPRIND lainnya yang juga diimplementasikan pada usaha rumah tangga produksi minyak kelapa adalah berupa alat penyedot asap produksi.

Kegiatan ketiga untuk pokdarwis dan KWT adalah terkait dengan pemasaran digital dan implementasi TTG Edu Wisata dan Digital Marketing. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan website, direktori e-marketplace, pembuatan konten artikel, foto, video dan optimasi media sosial. “Dengan melaksanakan kegiatan pelatihan digital marketing ini akan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra terkait bidang pemasaran sehingga diharapkan mendapatkan lebih banyak ekspos pasar lebih luas lagi”, ungkap Hanafi sebagai tim pelaksana. (*)

 

 

 

Tags

Terkini