yogyakarta

Panen Ikan Bendhung Lepen, Kolaborasi 5K Wujudkan Kemandirian Pangan dan Edukasi Lingkungan di Giwangan

Rabu, 10 September 2025 | 20:30 WIB
Panen ikan di Bendhung Lepen Giwangan dihadiri komunitas, TNI, Polri dan warga. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Komunitas Bendhung Lepen Giwangan bersama Tim Pengabdian PW Universitas Janabadra (UJB) sukses menggelar panen ikan hasil budidaya di saluran irigasi Bendhung Lepen, Giwangan Yogyakarta, Minggu (7/9/2025).

Kegiatan ini menjadi simbol nyata dari program 5K (Kampung, Komunitas, Kampus, Korporasi, dan Pemerintah Kota & Kelurahan) dalam membangun kemandirian pangan, edukasi lingkungan, sekaligus pengembangan destinasi wisata alam di wilayah Kelurahan Giwangan, Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Didanai DPPM Terapkan Teknologi IoT Deteksi Hama Petani Melon di Magelang

Ketua Tim Pengabdi PW Universitas Janabadra, Ir. B. Tresno Sumbodo, M.Si, dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian sekaligus pemerhati lingkungan, menyampaikan, pada awal tahun 2025, komunitas telah menebar bibit ikan sebanyak 100 kilogram, terdiri dari nila, gurami, tawes, dan beberapa jenis ikan lain. Ikan-ikan tersebut dipelihara di saluran irigasi yang juga berfungsi sebagai destinasi wisata alam edukatif.

"Saluran irigasi ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga berperan penting menjaga kualitas air irigasi yang dialirkan ke sawah petani," ujarnya.

Menurut Tresno, air irigasi berasal dari Kali Gadjah Wong yang sering tercemar sampah anorganik, terutama sampah plastik. Melalui Bendhung Lepen, komunitas setempat melakukan penyaringan untuk menahan sampah plastik sehingga air yang masuk ke area persawahan tetap bersih dan bebas limbah sampah.

Baca Juga: Paksiband Lepas Single 'BUTA MURKA', Eksperimen Keroncong Jawa dalam Nada Perlawanan

Selain menjadi sarana edukasi, keberadaan ikan yang berwarna-warni menarik perhatian para pengunjung. Warga menyediakan pakan yang dijual Rp2.000 per gelas. "Setiap hari, pengunjung memberi makan ikan, sementara pada saat jumlah pengunjung berkurang, komunitas Bendhung Lepen memberi tambahan pakan agar kelangsungan hidup ikan tetap terjaga," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Trenso, setelah 4-6 bulan pemeliharaan, panen dilakukan pada 7 September 2025. Acara panen dihadiri oleh Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta Kolonel Inf Arif Setiyono, S.I.P., M.H.I., Danramil 07/Umbulharjo Mayor Arh Asil Harjanta, Lurah Giwangan Dyah Murniwarini, S.Pd., LPMK, serta seluruh anggota komunitas Bendhung Lepen.

Hasil panen mencapai 1,2 ton ikan segar. Sebanyak 100 kilogram dimasak untuk disantap bersama seluruh anggota komunitas yang hadir melakukan panen, 500 kilogram dibagikan gratis kepada masyarakat sekitar, dan 600 kilogram dijual kepada masyarakat umum termasuk pengunjung dengan harga Rp27.500/kg. Karena tingginya minat, pembelian ikan segar dibatasi maksimal 2 kilogram per orang.

Budidaya ikan Bendhung Lepen merupakan bagian dari program Pengabdian Skema Pemberdayaan Wilayah (PW) yang mendapatkan dukungan hibah dari Direktorat Jenderal Riset & Pengembangan Kemdiktisaintek melalui DPPM, serta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Program ini sejalan dengan upaya menjadikan Giwangan sebagai Kampung Wisata Alam berbasis lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Tresno Sumbodo menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor melalui skema 5K merupakan kunci keberhasilan program ini. “Bendhung Lepen membuktikan bahwa kerja sama kampung, komunitas, kampus, korporasi, dan pemerintah kota & kelurahan dapat menghasilkan manfaat nyata: lingkungan lebih bersih, masyarakat berdaya, serta hadir destinasi wisata edukasi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi, Bendhung Lepen Giwangan diharapkan menjadi contoh praktik baik dalam pengelolaan lingkungan berbasis komunitas yang memberi dampak sosial, ekonomi, dan ekologis bagi masyarakat. (Dev)

Tags

Terkini