Krjogja.com, MAGELANG – Suasana greenhouse di wilayah Salam Magelang, kini berbeda. Para petani melon hidroponik di wilayah tersebut tak lagi hanya mengandalkan intuisi atau pengalaman lama untuk menghadapi serangan hama.
Mereka mulai diperkenalkan dengan teknologi baru, berupa sistem deteksi dini berbasis Internet of Things (IoT) dan pengenalan citra (image recognition).
Baca Juga: Puskesmas Tak Kekurangan Kondom, Dinas KB: Pasangan Usia Subur Diarahkan ke MKJP
Program pengabdian masyarakat yang digagas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) 2025.
Melalui pelatihan dan pendampingan langsung, teknologi tersebut dipraktikkan untuk membantu petani memantau tanaman secara real-time dan menekan kerugian akibat serangan hama.
Program ini dipimpin Etika Dyah Puspitasari SSi MPd dari Prodi Pendidikan Biologi UAD. Ia tidak bekerja sendiri. Tim lintas bidang turut dilibatkan, antara lain Prof Ir Anton Yudhana ST MT dan Dr Ir Son Ali Akbar ST MEng dari Teknik Elektro, Dr Novi Febrianti MSi dari Pendidikan Biologi serta Jihad Rahmawan ST MSc dari Teknik Informatika.
Baca Juga: BRI Cik Ditiro Serahkan Hadiah Simpedes ke Pemenang
“Teknologi ini memungkinkan petani mendeteksi hama secara dini dan memantau kondisi tanaman secara real-time, sehingga bisa menekan kerugian produksi,” jelas Etika Dyah Puspitasari SSi MPd dalam keterangan persnya, Rabu (11/9/2025).
Sejak Juni 2025, rangkaian kegiatan dilakukan. Sosialisasi pertama bersama kelompok tani binaan berlangsung 20 Juni, dilanjutkan koordinasi pada 8 Agustus.
Setelah itu, 18 Agustus menjadi momentum penting dengan pelatihan manajemen organisasi dan keuangan. Para petani tak hanya diajari soal penggunaan sensor dan kamera mini untuk memantau tanaman.
Mereka juga diberi bekal manajemen organisasi agar kelompok tani bisa lebih profesional. Mulai dari menyusun struktur kepengurusan, memperkuat komunikasi, hingga memperbaiki pengambilan keputusan.
Dalam aspek keuangan, mereka diajari pencatatan kas sederhana, pengelolaan hasil usaha, sampai perencanaan usaha jangka panjang. “Kami ingin kelompok tani tidak sekadar bisa memanen, tapi juga mengelola hasil panen dengan bijak,” tambah Etika.
Dijelaskan Etika, sistem yang diterapkan cukup sederhana namun cerdas. Kamera mini mengambil gambar daun dan buah melon secara periodik.
Gambar lalu diproses dengan modul AI ringan, seperti ESP32-CAM dengan TinyML, untuk mengenali gejala serangan hama. Jika terdeteksi, notifikasi segera dikirim ke dashboard atau WhatsApp petani.