Puskesmas Tak Kekurangan Kondom, Dinas KB: Pasangan Usia Subur Diarahkan ke MKJP

Photo Author
- Rabu, 10 September 2025 | 19:20 WIB
Sosialisasi program KB ke kader (Foto:Abdul Alim)
Sosialisasi program KB ke kader (Foto:Abdul Alim)

Krjogja.com - KARANGANYAR - Alih-alih menganjurkan pemakaian kondom bagi pasangan usia subur, pemerintah kabupaten Karanganyar mendorong mereka menerapkan metode kontrasepsi jangka panjang.

Hal itu disampaikan Plt Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Karanganyar Ita Kusumawati kepada wartawan usai menyelenggarakan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KNBR di Wilayah Khusus.

Baca Juga: Dinilai Bermasalah, Marak Boyolali Desak Tender Proyek Jalan Pandanaran Rp 22 Miliar Diuji Ulang

Kegiatan yang berlangsung di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar ini menghadirkan penyuluh KB dan perwakilan organisasi masyarakat dari 17 kecamatan.

"Puskesmas sedia kondom. Bahkan cukup jumlahnya. Hanya saja kita sampaikan ke pasangan suami istri agar mau mengikuti program KB yakni MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang). Lebih aman dan nyaman serta efektif," kata Ita.

Lebih lanjut Ita mengatakan penyediaan kondom di puskesmas sedikit demi sedikit akan dialihkan ke penunjang program MKJP seperti implan, IUD serta MoW dan MoP.

Baca Juga: Baznas Salurkan Modal Usaha UMKM Perorangan

Sejauh ini realisasi program tersebut melebihi target. Untuk MoW, sebanyak 100 lebih ibu rumah tangga sukarela menjadi akseptor. Adapun MoP diikuti 10 lebih bapak-bapak. Sedangkan IUD dan Implan dipakai 4.000 lebih akseptor hingga September 2025.

Penyuluh KB di kecamatan diminta membantu menyampaikan program KB tersebut ke pasangan usia subur. Selain bertujuan menekan laju pertumbuhan penduduk, program KB juga membantu pasangan menata kemampuan sebelum memutuskan memiliki keturunan. Para kader KB dalam pertemuan itu diminta aktif menyampaikan program penurunan angka stunting.

"Hindari pemicu stunting seperti usia ibu terlalu muda, jarak waktu antarpersalinan terlalu singkat, ibu berusia lanjut, dan terlalu banyak anak. Ini yang harus disampaikan kader kita di masyarakat," katanya.

Di Karanganyar, peminat program KB tergolong bagus. Ita mengatakan pemerintah memberikan insentif bagi akseptornya.

"Lumayan antre. Akseptor dapat uang transport Rp 50 ribu, pengganti tidak bekerja Rp 300 ribu. Khusus akseptor pria untul MoP dapat bantuan pemerintah Rp1,5 juta. Ini yang membedakan program KB di Karanganyar dengan daerah lain," katanya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X