Kolaborasi Kreatif

Photo Author
- Sabtu, 23 Desember 2017 | 12:30 WIB

SEBAGAI manusia kreatif yang memilih hidup di jagat raya industri kreatif, sudah saatnya kita tidak mager (malas gerak). Hanya berpangku tangan menunggu peluang yang diberikan Sinterklas Sang Peluang. Kita seyogianya mendaraskan diri untuk mendapatkan peluang tersebut secara bermartabat.

Sang Maha Pencipta dengan program cinta kasihNya memberi talenta akal pikiran. Kita juga dianugerahi nalar perasaan. Lewat kedua hadiah istimewa tersebut dapat digunakan untuk memperoleh peluang yang ditebarkanNya di hadapan kita.

Dalam konteks merayakan kolaborasi kreatif, upaya mendapatkan peluang seyogianya mengedepankan kreativitas yang bermartabat dalam proses interaksi sosial bersama makhluk sosial lainnya. Salah satu strateginya, senantiasa membangun jaringan sosial yang kuat. Selanjutnya melibatkan diri secara total dalam kerja kolaborasi kreatif. Siapakah yang layak diajak kerja kolaborasi kreatif? Tentu saja parapihak yang ada di dalam perputaran roda sektor ekonomi kreatif.

Hal ini penting dilakukan, karena membangun jaringan sosial yang kuat dalam kerja kolaborasi kreatif adalah hal utama. Kemudian dilanjutkan proses meleburkan diri secara aktif dalam perputaran roda sektor ekonomi kreatif. Hal itu diyakini menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat.

Sejujurnya harus diakui, industri kreatif yang bertebaran di wilayah ekonomi kreatif senantiasa kekurangan SDM kreatif. Khususnya bidang desain komunikasi visual dan komunikasi periklanan. Artinya, selama manusia sebagai makhluk hidup masih membutuhkan komunikasi sosial sebagai sarana komunikasi di antara kedua pihak. Maka lapangan kerja yang berhubungan dengan kedua disiplin ilmu tersebut tidak pernah habis.

Hal tersebut diperkuat dengan kenyataan sosial yang menyebutkan manusia sebagai makhluk sosial senantiasa melakukan proses interaksi sosial yang berujung pada kerja kolaborasi kreatif. Puncak dari dogma sosial tersebut, ketika manusia melakukan interaksi sosial secara horizontal maka siapa pun akan memanfaatkan medium komunikasi sebagai proses interaksi sosial. Salah satu bentuknya karya desain komunikasi visual dan komunikasi periklanan.

Saat menjalankan proses interaksi sosial guna membangun jaringan sosial yang berdaya serta melibatkan diri dalam kerja kolaborasi kreatif, ada baiknya diperkuat upaya memperbanyak membaca. Baik membaca buku, referensi, dan literatur. Atau membaca pergerakan arah angin untuk mengetahui situasi dan kondisi yang ada.

Kewajiban membaca menjadi penting bagi siapa pun yang terlibat dalam industri kreatif. Sebab, sebagai komunikator visual harus memiliki segudang informasi, wawasan, pengetahuan agar tidak canggung saat melakukan proses komunikasi dengan parapihak yang membutuhkan pemikiran kreatifnya. Dengan banyak membaca maka sejatinya kita sedang belajar apa pun. Hasil capaiannya dimitoskan lebih efektif. Terukur secara kuantitatif. Saat ditimbang dari timbangan neraca kualitas, hasilnya dijamin tidak mengecewakan penonton.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mudik Virtual

Jumat, 22 Mei 2020 | 11:56 WIB

Pasar Rakyat

Senin, 18 Mei 2020 | 01:52 WIB

Digitalisasi Buku

Sabtu, 16 Mei 2020 | 05:12 WIB

Akhir Pandemi

Jumat, 15 Mei 2020 | 04:44 WIB

Kerja Sama

Kamis, 14 Mei 2020 | 08:24 WIB

BST dan Pandemi

Rabu, 13 Mei 2020 | 02:30 WIB

Era New Normal

Selasa, 12 Mei 2020 | 09:56 WIB

Daya Tahan PTS

Senin, 11 Mei 2020 | 08:20 WIB

Pandeminomics

Sabtu, 9 Mei 2020 | 09:41 WIB

Ruang Sosial

Jumat, 8 Mei 2020 | 07:28 WIB

Didi Adalah Kita

Rabu, 6 Mei 2020 | 06:00 WIB

Kembalinya Pendidikan Keluarga

Selasa, 5 Mei 2020 | 07:24 WIB

Disrupsi Pangan

Senin, 4 Mei 2020 | 05:24 WIB

Belajar dari Covid-19

Sabtu, 2 Mei 2020 | 09:25 WIB

Menyelamatkan UMKM

Kamis, 30 April 2020 | 02:12 WIB

'Virus Sosial'

Rabu, 29 April 2020 | 08:00 WIB

Kampung Istimewa

Selasa, 28 April 2020 | 01:27 WIB

Sanksi PSBB

Senin, 27 April 2020 | 06:45 WIB

'Password Stuffing'

Sabtu, 25 April 2020 | 11:07 WIB

THR Bagi PNS

Jumat, 24 April 2020 | 05:47 WIB
X