Akhirnya, sudah saatnya industri kreatif yang bergerak di wilayah sektor ekonomi kreatif maupun industri pendidikan desain komunikasi visual dan industri pendidikan komunikasi periklanan di Indonesia untuk tidak lagi berpikir perihal persaingan dalam makna sempit. Perspektif egoisme individual semacam itu harus didekonstruksi secara menyeluruh.
Seperti lewat momentum festival kreatif Pinasthika Creativestival XVIII - 2017 yang baru lalu sesungguhnya merupakan tantangan. Kegiatan yang sepenuhnya didukung Harian Kedaulatan Rakyat, hendaknya membuat jagat raya industri pendidikan desain komunikasi visual dan industri pendidikan komunikasi periklanan bersama industri kreatif di Indonesia seyogianya mau saling berbagi serta berkolaborasi. Mereka harus mau duduk sama rendah berdiri sama tinggi tanpa takut tersaingi. Kalau kemudian atas nama satu dan lain hal terjadi persaingan. Fenomena tersebut harus disepakati dan dibaca sebagai dinamika kolaborasi kreatif yang dinamis dalam konteks industri kreatif.
(Dr Sumbo Tinarbuko. Penulis adalah Pemerhati Budaya Visual dan Dosen Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu 23 Desember 2017)