BANTUL, KRJogja.com- Pembatalan pemberangkatan calon jemaah haji 2021 tidak berpengaruh terhadap minat warga muslim di Bantul untuk mendaftarkan diri sebagai calon haji. Walaupun untuk keberangkatannya harus menunggu waktu yang cukup lama hingga puluhan tahun.
Menurut Kepala Kantor Kemenak Bantul, H Aidi Johansyah SAg MM didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), H Ahmad Mustafid MHum, data pendaftar calon haji sesuai data di Kantor PHU Kemenag Bantul, pada tahun 2019 mendekati 3.000 , tahun 2020 sekitar 2.000. Tahun 2021 rata-rata setiap hari ada 3 hingga 5 pendaftar. Sedangkan calon jemaah haji di Bantul yang sudah melakukan pelunasan sebanyak 927 orang. "Jumlah 927 calon jemaah haji tersebut yang dibatalkan pemberangkatan hingga dua kali, yakni tahun 2020 dan 2021," ungkap Aidi.
Sementara jumlah Waiting List di Bantul hingga akhir Mei 2021 ada 10.750 calon haji. Sehingga calon haji yang saat ini sedang mendaftar baru akan bisa diberangkatkan pada tahun 2050.
Terkait dengan dua kali pembatalan pemberangkatan jemaah haji tahun 2020-2021 Kepala Kantor Kemenak Bantul minta kepada calon haji yang tertunda pemberangkatannya untuk bersabar.  "Pembatalan pemberangkatan haji ini demi keselamatan dan kesehatan calon haji. Selain itu harus disadari bahwa ibadah haji itu merupakan panggilan Allah, maka harus bersabar," ungkap Aidi.
Kepada calon haji yang sudah membayar pelunasan beaya haji, jika mau diambil dipersilahkan. Tetapi jangan diambil beaya pendaftarannya, karena kalau diambil beaya pendaftarannya berarti membatalkan pendaftaran, sehingga akan dicorek dari daftar urutan haji. "Jika besuk mau mendaftar harus ikut antrian lebih lama lagi," tambah Aidi.
Tetapi hingga saat ini , belum ada calon jemaah haji yang berniat mengambil beaya pelunasan.
Sementara untuk antisipasi pemberangkatan haji, Kantor Kemenag bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bantul sudah melakukan vaksinasi kepada calon jemaah haji usia lanjut. Juga persiapan-persiapan lain seperti manasik haji sudah dilakukan jauh sebelumnya. (Jdm)