Sepekan Kedepan Armada Sampah Diperkirakan Sulit Masuk TPST Piyungan

Photo Author
- Sabtu, 8 Februari 2020 | 12:42 WIB
Aktivitas bongkar sampah di TPST Piyungan Bantul. (Foto: Sukro R)
Aktivitas bongkar sampah di TPST Piyungan Bantul. (Foto: Sukro R)

BANTUL, KRJOGJA.com - Dalam sepekan ke depan diperkirakan armada akan kesulitan membuang sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul. Hal itu terjadi karena pada Jumat (07/02/2020) siang saja armada truk pengangkut sampah harus antre berjam-jam untuk melakukan bongkar muat. Jika tidak segera diambil langkah antisipasi saat hujan turun pasti akan timbul permasalahan di TPST Piyungan.

”Saya tadi mulai antre pukul 10.30 dan baru bisa bongkar jam 15.00. Ini persoalan serius. Kami menanggung sampah milik warga, kami berharap persoalan di sini betul-betul diselesaikan,” ujar seorang pelaku jasa pengambil sampah Darin Priyanto di TPST Piyungan.

Dampak tersendatnya proses bongkar muat di TPST Piyungan mengakibatkan pengambilan sampah di masyarakat terhambat. Karena dalam kondisi normal satu minggu mengambil sampah di masyarakat dua kali.

Tetapi sekarang hanya satu kali. Kini butuh waktu sehari untuk antre di TPST. ”Saya sebagai masyarakat kecil hanya bisa berharap kepada pemerintah saat musim kemarau tolong dipersiapkan serius sehingga kalau musim hujan seperti ini tidak terjadi masalah,” jelasnya.

Ketua Eker Golek Menir (paguyuban jasa pengambil sampah swasta) Sodik Marwanto mengatakan, kondisi sulit untuk melakukan bongkar sampah sudah terjadi sepekan terakhir.

“Kalau seperti ini terus saya perkirakan minggu depan sudah tidak bisa melakukan pembuangan sampah lagi dan akan terjadi masalah lagi seperti

akhir tahun 2019 lalu,” ujarnya.

Sodik juga heran kerusakan alat berat belum diperbaiki juga. Padahal alat tersebut dibutuhkan setiap hari untuk melakukan bongkar muat sampah.

Menurutnya, pemerintah harus memikirkan persoalan di TPST Piyungan secara serius. Antrean panjang terjadi karena dermaga hanya dua dan sangat padat, kalau tidak didorong dengan alat berat sudah tidak bisa masuk.

“Kami sebagai jasa pengambil sampah di masyarakat setiap hari mendapat

protes karena pengambilan tidak rutin. Itu kami akui tidak bisa rutin mengambil karena di TPST Piyungan kami tidak bisa melakukan bongkar langsung, harus antre bahkan

bisa berjam-jam,” jelasnya.

Sekda DIY Drs K Baskara Aji mengungkapkan, sebetulnya sejumlah upaya sudah dilakukan Pemda DIY untuk mengatasi persoalan sampah di TPST Piyungan. Namun karena persoalan yang dihadapi cukup kompleks, hasilnya belum bisa optimal. Karena tempat penampungan sampah yang saat ini ada, setiap hari volumenya akan bertambah.

Sementara kondisi truk yang membawa sampah tidak berbentuk dump truck, sehingga saat dilakukan pembongkaran membutuhkan waktu lebih lama yang berdampak terjadinya antrean di sekitar TPST Piyungan. Untuk mengurangi antrean panjang, pihaknya mengimbau agar pembuangan sampah menggunakan dump truck supaya waktunya bisa lebih singkat. Pemda DIY dalam hal ini Dinas PUP ESDM pada tahun 2020 juga berencana membangun jalan yang sejajar dengan jalan yang sudah ada sekarang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X