BANTUL, KRJOGJA.com - Lima orang siswa SMA Negeri 2 Bantul diuji keberaniannya minum jamu. Masing-masing diberikan satu gelas jamu sambiloto. Selanjutnya satu persatu mereka diminta meminum jamu tersebut di dalam frame kotak layaknya televisi, agar ekspresinya terlihat fokus setelah minum maju. Ada yang tertawa sambil mengacungkan sebelah tangannya usai minum jamu, meski lidahnya menahan pahit. Ada juga langsung yang berlari keluar ruang sambil memuntahkan jamu yang baru saja diminum.
Itulah yang terlihat dalam 'Sambiloto Challenge' yang digelar di Aula Ir Soekarno, sekolah Adiwiyata SMA Negeri 2 Bantul, Selasa (17/9/2019) siang kemarin. Acara tersebut merupakan pre-event Festival Jamu Internasional 'Menjamu Dijamu' yang akan diadakan 14-17 November di Plataran Ambarrukmo Hotel Yogya.
Baca juga :
Kekeringan di Jogja Tahun Ini Terparah di Indonesia
Festival tersebut diselenggrakan untuk melestarikan jamu. Acara diinisiasi dari hasil kerja sama Kraton Yogya, Fakultas Farmasi UGM dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu.
Kepala SMA Negeri 2 Bantul Drs Kabul Mulyono MPd menyambut baik acara tersebut, karena jamu merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Dalam kesempatan tersebut Mulyono juga mengajak siswa untuk meneriakkan yel-yel yang ditirukan guru dan murid kelas X dan XI yang hadir di acara itu. "Jamu Yes, Narkoba No!," teriak Mulyono.
Melalui acara ini, Mulyono berharap, siswa dapat mewarisi budaya bangsa kaitannya dengan jamu, dan juga mewarisi perilaku hidup sehat, karena jamu identik dengan nilai-nilai kesehatan, kesantunan, sehingga memberi manfaat.