Anang Batas, penyelenggara YIAF 2019 menambahkan agenda lima hari di Yogyakarta yang diikuti seniman luar negeri merupakan wujud pertukaran budaya yang riil. Setelah Tebing Breksi, para seniman diajak ke Hutan Pinus Mangunan untuk melukis dengan latar alam yang menarik.
“Hutan Pinus Mangunan ini salah satu destinasi wisata menarik yang ingin kami kenalkan juga sampai luar negeri. Untuk teman-teman di luar negeri, referensi dari teman dan kerabat itu jauh lebih dipercaya. Seniman-seniman ini pasti melakukan gethok tular bahwa Yogyakarta itu indah,†ungkap pria yang juga standup comedian ini.
Kedepan, Anang berniat menginisiasi ruang pameran tersendiri bagi bagi karya-karya yang selama tiga periode disimpan di kediaman Hasoe. “Ada kita akan buat pameran yang menunjukkan proses YIAF dari tahun 2015 lalu. Mudah-mudahan bisa terlaksana kedepan agar publik bisa melihat bagaimana seniman luar negeri berproses membuat karya,†pungkas Anang. (Fxh)