Perguruan Tinggi Kurang Inovasi

Photo Author
- Senin, 19 Agustus 2019 | 18:58 WIB
Ir Totok Suprawoto MM MT (ka5nan) dan Herianto menunjukkan naskah MoU (Jayadi K).
Ir Totok Suprawoto MM MT (ka5nan) dan Herianto menunjukkan naskah MoU (Jayadi K).

BANTUL, KRJOGJA.com - Industri di Indonesia terus berkembang dan berkompetisi, termasuk industri teknologi informasi. Sayangnya, kendala yang dihadapi, perguruan tinggi (PT), pemerintah dan industri belum terkoneksi secara baik. Akibatnya, industri untuk merekrut tenaga kerja lulusan PT membutuhkan proses tambahan agar lulusan siap kerja. Proses waktu tambahan itu membutuhkan biaya dan waktu yang lama.

Demikian diungkapkan Herianto selaku Technical Director PT Synnex Metrodata Indonesia saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Ruang Presentasi STMIK Akakom, Jalan Raya, Karangjambe, Banguntapan Bantul, Senin (19/8/2019). MoU bidang reseach center tersebut ditandatangani Herianto (PT Synnex Metrodata Indonesia) dan Ir Totok Suprawoto MM MT (Ketua STMIK Akakom) disaksikan Ir Teguh Wiyono MM (Ketua Yayasan Widya Bhakti), Indra Yatini MKom (Waket 3) dan Dison Librado SE MM (Waket 4).

Menurut Herianto, belum terkoneksinya PT dengan industri  terjadi karena kurikulum dengan kebutuhan belum sepenuhnya sinkron. Selain itu, karena mahasiswa PT kurang melakukan inovasi. "Masih jarang di Indonesia mendengar mahasiswa PT membuat karya inovatif setara Facebook, Google. Padahal karya itu dibuat saat mereka masih kuliah, masih jadi mahasiswa," ucapnya.

Untuk itu, sudah saatnya di kampus seperti STMIK Akakom memunculkan karya nyata untuk masyarakat luas. Itu butuh proses, kerja keras dan penelitian yang memang didedikasikan teknologi, akhirnya menjadi karya nyata untuk masyarakat.

"Masih jarang di Indonesia mendengar mahasiswa PT membuat karya inovatif setara Facebook, Google. Padahal karya itu dibuat saat mereka masih kuliah, masih jadi mahasiswa," ucapnya.

Untuk itu, sudah saatnya di kampus seperti STMIK Akakom memunculkan karya nyata untuk masyarakat luas. Itu butuh proses, kerja keras dan penelitian yang memang didedikasikan teknologi, akhirnya menjadi karya nyata untuk masyarakat.

Ditegaskan Herianto, ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala fasilitasnya sudah tidak susah lagi dijangkau. Artificial Intellgence & Cloud Computing sangat bisa memunculkan karya inovatif. Herianto saat itu memberi contoh soal plat mobil yang belum bayar pajak bisa dilacak dengan kecanggihan teknologi. "Teknologi untuk memudahkan manusia kerja dengan cepat, akurat dan transparan. Bahkan yang jauh bisa mendekat," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X