BANTUL, KRJOGJA.com - Beberapa konsumen gas bersubsidi (gas melon) mengeluhkan sulitnya mendapatkan barang saat ini. Selain sulit, ketika mendapatkan barang dijual dengan harga tinggi oleh pengecer. Berdasarkan pantauan KRJOGJA.com di kawasan Bambanglipuro, harga gas melon tembus Rp 24 ribu/tabung. Sementara itu kelangkaan gas melon telah diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dengan menggelar operasi pasar gas melon di kawasan Pleret.Â
Baca Juga:Â Hanya Warga Pemegang Kartu Boleh Beli Elpiji 3 Kg
Salah satu konsumen warga Bambanglipuro, Sudiyati (51), Selasa (6/8/2019) menuturkan sejak tiga hari lalu ia kesulitan mendapatkan gas melon. Ia yang sehari-hari berjualan gorengan mengaku agak waswas dan kesulitan apabila gas melon langka di pasaran.Â
"Meski harga mahal tetap saya beli karena butuh. Ini saya saya harus antri titip tabung dulu di pengecer supaya kebagian," tambahnya.Â
Senada, Agnes Wahyuni warga Tamanan Banguntapan mengaku sulit mendapatkan gas melon di kawasannya. Meski harga dianggap tidak begitu tinggi Rp 22 ribu/tabung di kawasannya namun untuk mendapatkannya sulit. "Saya mendapatkan tabung gas di pengecer dan pesan dulu. Pengecer juga katanya dibatasi beli maksimal hanya 8 tabung," tambahnya.
Ditanya beralih ke gas non subsidi, ia mengaku jika masih bisa mendapatkan gas melon ia enggan beralih ke gas non subsidi. "Ya pasti karena harga lebih terjangkau," ujarnya singkat.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan (Dindag) Kabupaten Bantul, Jendro Darmoko mengakui terjadinya keterbatasan gas melon. Sebagai solusi, Pertamina sudah memberikan dropping berupa operasi pasar yang telah dilakukan di Pleret.Â