BANTUL, KRJOGJA.com - Tingginya gelombang di pantai selatan Bantul beberapa hari terakhir mengakibatkan aktivitas nelayan lumpuh. Nelayan tidak mau risiko, selain gelombang sangat tinggi situasi diperburuk dengan kencangnya hembusan angin kencang. Sementara itu nelayan Pantai Depok dan Samas tidak berani menurunkan perahu takut dihantam gelombang.
Dari pantauan KRJOGJA.com di Pantai Depok Parangtritis, Rabu (12/6/2019), puluhan perahu diparkir rapi disepanjang pantai. Seorang nelayan Depok, Daryono mengatakan bahwa gelombang mencapai ketinggian lima meter sedang angin kencang terjadi sejak Minggu (9/6/2019) lalu. Melihat gelombang dan angin kurang bersabahat nelayan memilih libur. Selain alam kurang bersahabat, hasil tangkapan ikan juga sangat minim, sehingga nasib nelayan kian tidak menentu.
"Sekarang ini nelayan turun ke laut sebenarnya hanya mengambil ikan dari jaring 'kendengan', tetapi itu saja tentu pasti mendapatkan hasil," ujarnya.
Daryono mengungkapkan, kehidupan nelayan memang tidak mudah. Kadang setelah melakukan penjualan ikan di TPI mendapatkan uang cukup banyak. Persoalannya sebelumnya nelayan sudah punya hutang, sehingga pendapatan akhirnya pas-pasan.
“Waktu hasilnya banyak bisa nabung sedikit, tetapi kalau kondisi sekarang ini akhirnya juga habis juga,†jelasnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Pantai Samas. Nelayan sama sekali tidak beraktivitas seperti biasanya. Tri Juwanto mengatakan sejak beberapa waktu lalu nelayan tidak melaut. Kebutuhan sehari-hari ditopang dengan mencari ikan dengan jaring dari tepi pantai. Karena Juni - Agustus merupakan masa sulit bagi nelayan.
Meski gelombang tinggi terjadi di sepanjang pantai, namun antusias wisatawan berkunjung cukup tinggi. Selain berswafoto di tepi pantai, wisatawan juga memanfaatkan pasar untuk beli ikan.