YOGYA, KRJOGJA.com - Pada bulan Juni diprediksikan munculnya ubur-ubur yang sekaligus bertepatan dengan libur Lebaran 2019 sehingga wisatawan di kawasan pantai Selatan Yogyakarta di harapkan tidak mandi di laut untuk mengantisipasi tersengat ubur-ubur.Â
"Karena ubur-uburkan musiman, enggak setiap hari dia ada, tapi memang ketika musim ubur-ubur kita sudah ada giat antisipasi untuk menangani hal-hal seperti itu," kata Direktur Polisi Air dan Udara (Polairud) DIY Kombes Pol M Mansyur kepada wartawan, Kamis (30/05/19).
Larangan tersebut karena pihaknya berkaca dari tahun-tahun sebelumnya banyak wisatawan yang terkena sengatan ubur-ubur. Kendati demikan, sejumlah antisipasi dilakukan, juga koordinasi dengan instansi terkait ketika ada terjadi serangan ubur-ubur.
" Kita tetap larang, tapi untuk mengantisipasi jika itu terjadi kita sudah ada teknik teknik nya seperti menggunakan cuka," tambahnya.
Sengatan ubur-ubur memang tidak sampai mematikan. Hanya saja, jika anak-anak yang tersengat, akan merasakan kesakitan yang luar biasa. Sementara bagi orang dewasa yang tersengat efeknya tidak terlalu mengkhawatirkan tetapi bagi yang punya penyakit jantung atau sesak nafas dapat berakibat fatal.
Larangan tidak mandi dilaut khususnya pantai parangtritis karena adanya bahaya yang harus dihindari para wisatawan. Meskipun imbauan terus dilakukan namun masih saja dilanggar.Â
" Mereka tidak tahu ada bahaya yang justru membahayakan jiwanya sendiri. Tapi mereka ngumpet-ngumpet sendiri akhirnya dipaksain, dan kemudian terseret baru terasa," tegasnya.Â
"Himbauan kepada siapapun yang datang ke Parangtritis maupun daerah pantai ini sehingga mereka sadar. Jadi bukan setiap waktu laut pasang baru kita beri imbauan, tapi setiap waktu kami arahkan wisatawan untuk tidak mandi dipantai," sambungnya.Â