Pembusukan Internal Golkar, MKGR Tolak Munas Dipercepat

Photo Author
- Rabu, 29 Mei 2019 | 16:30 WIB
Drs HM Gandung Pardiman. (Foto: Sukro R)
Drs HM Gandung Pardiman. (Foto: Sukro R)

BANTUL, KRJOGJA.com - Turunnya perolehan suara Partai Golkar dalam pemilu legislatif 2019  memantik kekecewaan  sejumlah kader Partai berlambang pohon beringin itu. Sesuai hasil penetapan KPU, perolehan suara  Golkar menurun jika dibandingkan pada pemilu 2014. Situasi tersebut akhirnya memunculkan, desakan  agar Munas Golkar dipercepat pada Bulan Juli 2019 dari  dari rencana awal  Desember 2019.

Namun wacana agar Munas Golkar dipercepat ini belum-belum mendapat tentangan keras dari Wakil Ketua Umum DPP Ormas Musyawarah Kerja Gotong Royong (MKGR) Drs HM Gandung Pardiman MM. Ketika dihubungi melalui telepon, Gandung Pardiman dengan tegas mengatakan, bahwa dirinya sangat mendukung dan mengusulkan Supaya Munas Golkar digelar sesuai regulasi yakni pada Bulan Desember 2019.

"Saya tegas  menolak tentang usulan percepatan Munas Partai Golkar Juli mendatang. Tidak ada alasan  Munas Golkar  dipercepat sesuai dengan usulan dan  gagasan sejumlah kader. Mestinya kita bersyukur karena prestasi Partai Golkar dalam  pemilu 2019 ini meraup 85 kursi di DPR RI dan terbanyak kedua atau nomor 2," ujar Gandung Pardiman yang juga anggota DPR RI Partai Golkar dapil DIY, Selasa (28/5/2019).

Gandung menjelaskan, melihat perolehan Partai  Golkar cukup baik jika melihat  dinamika yang sangat tinggi sebelum pemilu. Bahkan  tingkat keterpurukan  sangat parah beberapa tahun yang lalu akibat masalah hukum yang mendera pimpinan partai Golkar. Bahkan detik - detik akhir sebelum  pemilu, masih muncul masalah hukum yang dialami sejumlah kader golkar.

"Kita tahu beberapa pimpinan dan kader partai Golkar tersangkut masalah hukum. Kondisi itu praktis  mempengaruhi  Partai Golkar di Pemilu 2019. Termasuk coba lihat,  perolehan  suara Golkar masih tinggi. Kalau merujuk teori politik,  mestinya  perolehan Golkar sangat jeblok. Namun realitanya  perolehan kursi di DPR RI Partai Golkar masih mampu mengalahkan Partai Gerindra yang punya capres dan cawapres," ujar Gandung.

Sebagai kader Golkar kata Gandung, mestinya  memberi apresiasi kepada DPP Partai Golkar dibawah Ketua Umum Airlangga Hartarto dan seluruh pengurusnya serta semua caleg. Karena adanya  sejumlah kader Golkar dalam  belitan  hukum yang merugikan nama Partai Golkar. Tetapi pada pemilu 2019 perolehan Partai Golkar masih tinggi dan perolehan kursi di DPR RI terbanyak kedua dibawah PDIP.

"Saya ingat hasil survey Litbang sebuah media cetak nasional  meliris survey Golkar pada kisaran 6 persen dan berada di papan partai tengah. Tapi dibawah pimpinan ketua umum Airlangnga Hartarto Golkar memperoleh 85 kursi di DPR RI dengan perolehan suara 12,31 persen dengan kenaikan 6.31 persen. Ini  fakta yang tidak bisa dipungkiri," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X