PIYUNGAN, KRJOGJA.com -Polemik penutupan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul terus bergulir. Setelah warga bersikukuh tidak akan membuka blokade sebelum tuntutan dipenuhi. Paguyuban Jasa Pengambilan Sampah di Masyarakat 'Eker -eker Golek Menir' bereaksi keras dan menuntut pemerintah segera mengambil langkah kongkrit atas persoalan itu.Â
"Anggota paguyuban itu seluruhnya mencapai 150 orang. Misalnya setiap hari satu armada minimal membawa 1 ton. Tinggal mengalikan sejak Sabtu hingga kini belum kami ambil karena tidak masuk TPST. Berarti ada ratusan ton sampah tidak bisa diambil," ujar Ketua Paguyuban 'Eker -eker Golek Menir' Sodik Marwanta kepada wartawan, Selasa (26/3).Â
BACA JUGA :
TPST Piyungan Bermasalah, DPRD DIY Dorong Teknologi Pengelolaan Sampah
Persoalan TPST Piyungan Kian Pelik, Warga Tutup Jalan
Sodik mengatakan, setiap hari sejak penutupan terus mendapat pertanyaan pelanggannya sebab sampah tidak diambil.  Sehingga jalan satu -satunya hanya memberi tahu jika TPST Piyungan diblokade. "Sejak Sabtu pekan lalu kami tidak bisa membuang sampah, artinya sampah masih di rumah warga atau depo," ujarnya.