Sempat Ditentang, Warga Beji Tetap Gelar Kirab Budaya

Photo Author
- Senin, 29 Oktober 2018 | 16:50 WIB

BANTUL, KRJOGJA.com - Sejumlah kegiatan digelar dalam ritual merti dusun di Beji, Desa Sumberagung, Jetis, Bantul, Senin (29/10/2018). Meski kegiatan budaya sampat ditentang sejumlah pihak, namun masyarakat Beji tetap teguh pada pendirian. Kegiatan budaya sebagai warisan nenek moyang harus tetap digelar agar nilai nilai dalam kegiatan itu tersampaikan kepada generasi muda.           

"Kami tidak takut meski ada  upaya pembubaran paksa kegiatan budaya sedekah laut oleh pihak-pihak yang sengaja ingin merusak keharmonisan dan kebersamaan di tengah masyarakat. Meski yang ingin membubarkan itu dengan dalih keagamaan," ujar tokoh masyarakat Beji Sumberagung, Noor Janis Langga Barana, Senin (29/10). 

Janis mengatakan, kegiatan budaya itu jangan pernah dikaitkan dengan agama. Masyarakat sudah tahu mana yang melanggar agama dan tidak. Oleh karena itu Janis minta kegiatan kebudayaan sebagai  kekayaan masyatakat DIY tetap dilestarikan. Sedang rangkaian merti Dusun di Beji diataranya doa bersama , kirab jodhang, jalan sehat serta senam massal. 

"Kegiatan budaya seperti ini merupakan aset bangsa paling berharga yang perekat persatuan dan kesatuan ," ujarnya.                                             

Sementara itu Puncak Hari Jadi Desa Triharjo Kecamatan Pandak Bantul dijadikan momentum pengenalan objek wisata Kedung  Ngancar di Dusun Siyangan. Dalam acara itu  juga  digelar parade kentongan oleh  63 perwakilan dari  10 dusun di Desa Triharjo. 

Panitia acara sekaligus Carik Desa Triharjo Pandak Sofuwan Adil Kurniawan, SE mengatakan,  mengatakan, dalam Hari Jadi kali ini salah satu rangkaian kegiatanya menggelar parade kentongan mulai dari Dusun Siyangan menuju objek wisata Kedung Ngancar. Mereka setiap RT diminta mengirimkan wakilnya untuk memeriahkan acara tersebut. Sofuwan mengatakan, potensi Objek Wisata Kedung Ngancar  jika dikelola dengan baik tidak kalah dengan lokasinya lainnya. Khususnya adanya pemandangan dengan latar Sungai Progo. 

"Komoditas wisata yang layak di jual ke publik salah satunya pemandangan alam sekitar Sungai Progo," ujarnya.  

Komoditas wisata lainya yakni, adanya sejumlah produk makanan khas di Siyangan Bantul, emping hingga tempe. Sehingga wisatawan tidak hanya bisa melihat pesona alam Sungai Progo disore hari. "Nilai edukasinya dari objek itu ialah pengunjung juga bisa melihat langsung proses pembuatan sejumlah kerajinan makanan emping dan tempe," ujarnya.  

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X