BANTUL, KRJOGJA.com - Proyek pembangunan Jalan Jenderal Sudirman Bantul memasuki tahap akhir. Meski begitu selesainya proyek senilai Rp 20 miliar lebih itu masih menyisakan persoalan baru. Salah satunya soal zona parkir yang sebelum ruas jalan tersebut dibangun berada disisi barat dan timur jalan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul sejauh ini baru mempertimbangkan kemungkinan area parkir menggunakan badan jalan, karena di sepanjang jalan tersebut sangat sulit mencari lahan parkir. Sementara di sepanjang jalur itu banyak terdapat instansi publik, pertokoan hingga pasar.
Kepala Seksi (Kasi) Menejemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Bantul, Muhammad Agung Kurniawan mengatakan, hingga kini memang belum dapat merumuskan konsep parkir di ruas itu. Pihaknya masih menunggu rehab jalan selesai 14 Desember 2017 mendatang.
Jika sudah selesai tentu akan segera dilakukan kajian terkait mekanisme parkirnya, karena setelah melihat kondisi aktivitas di jalan protokol itu kebutuhan lahan parkir memang sangat mendesak. Agung juga tidak menampik, membuat kantong parkir di kawasan padat pemukiman serta dan pusat ekonomi tidak mudah.
Oleh karena itu pihaknya mempertimbangkan kemungkinan parkir kendaraan tetap memanfaatkan badan jalan. Karena parkir di tepi jalan juga sudah diterapkan di Jalan Wahidin Sudirohusada Bantul, melihat lebar jalan sangat memungkinkan parkir menempati badan jalan.
Jika terpaksa mekanisme di badan jalan ditempuh, pihaknya akan mengatur bagaimana teknis serta aturan mainnya. Sehingga keberadaan kendaraan di tepi jalan tidak mengganggu arus lalulintas.
Terpisah Kepala Dishub Bantul, Aris Suharyanta SSos MM mengungkapkan, pihaknya akan segera memberikan imbauan pertokoan di Jalan Jenderal Sudirman untuk menyediakan area parkir sendiri, karena regulasi sudah mewajibkan penyediaan lahan parkir itu. Seperti RS PKU Muhammadiyah Bantul, sudah ada kesepakatan untuk memindahkan lokasi parkir dari depan atau badan jalan ke area parkir belakang gedung rumah sakit.
Ditemui usai memarkirkan mobilnya di depan RS PKU Muhammadiyah Bantul, salah seorang warga Srandakan, Wiwid mengaku tidak begitu nyaman dengan lokasi pakir yang berada di badan jalan tersebut. Menurutnya dibutuhkan lokasi parkir yang lebih representative terutama bagi warga yang memarkir kendaraan dalam jangka waktu cukup lama.